REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Danilo Petrucci sekarang memiliki daya tarik besar setelah diumumkan sebagai pembalap utama Ducati mulai tahun depan. Dia akan menggantikan Jorge Lorenzo yang telah hengkang ke Honda.
Petrucci semakin dekat meraih impian masa kecilnya. Di saat rekan-rekannya mengatakan ingin menjadi astronot atau pemain sepak bola, Petrucci kecil justru mengatakan dirinya ingin menjadi seperti Loris Capirossi.
"Saya ingin menjadi seperti Capirossi, dia adalah superman saya," katanya, dilansir dari Speedweek, Senin (25/6).
Pembalap Italia itu tidak berilusi. Ducati telah menyerahkannya satu kursi di pabrikan utama. Petrucci pun mengakui dirinya 'dihargai' lebih murah dari Lorenzo.
Berikut wawancara singkat bersama Petrucci baru-baru ini di Corriere della Sera.
T: Danilo, mengapa Ducati memilih Anda?
J: Kami telah bekerja sama empat tahun terakhir dan berjalan baik. Waktu di satelit, saya satu-satunya pembalap yang sudah jatuh tempo, sebab sudah 27 tahun. Saya yang tertua dalam pelatihan, terakhir di kualifikasi, bahkan pernah terakhir di perlombaan. Sekarang saya benar-benar membuktikan usaha tak mengkhianati hasil sebab saya duduk di kursi pembalap pabrik.
Meski demikian, saya masih dalam tahap belajar, sehingga kontrak saya sementara hanya satu tahun di Ducati. Saya ingin membuat satu tahun ini dengan memberikan hasil terbaik.
T: Anda telah mengendarai motor Ducati selama 3,5 tahun, memenangkan enam podium, namun masih belum pernah podium satu. Bagaimana itu?
J: Saya terus mengusahakannya.
T: Ada insiden tak enak antara Anda dan Marc Marquez di Mugello di lap pertama. Komentar Anda?
J: Memang itu kurang bagus. Saya cepat, namun lap awal tidak beruntung. Saya menjadi posisi kesepuluh di tikungan kedua. Memang sayang sekali, sebab seharusnya saya bisa meraih podium tiga. Satu podium Ducati dalam formasi lengkap dengan Lorenzo dan Andrea Dovizioso.
T: Apakah Marquez berbahaya?
J: Tidak, tetapi kadang percaya diri dan ambisinya terlalu berlebihan.
J: Anda akan menggantikan Lorenzo di Ducati 2019, apakah Anda tertekan?
J: Sampai di Le Mans, saya berpikir apakah saya harus mengganti nama saja. Namun, karena saya bisa meraih dua kemenangan, mungkin akan lebih banyak kesempatan lebih baik.
T: Selama bertahun-tahun Anda rajin menulis di buku harian Anda. Apakah Anda pernah menulis tentang kontrak baru?
J: Belum pernah, namun kabar positif ini pastinya nanti saya tuliskan.
T: Bisakah atlet terkenal seperti Anda membuat perubahan dalam bentuk apapun itu?
J: Saya kembali ke Terni (kampung halaman saya) bersama tunangan saya. Kami ingin membuka taman untuk anak di sana, di mana mereka dapat bermain dan lebih dekat mengenal sepeda motor.
T: Menjadi pembalap pabrikan Ducati tahun depan tak merusak konsentrasi Anda musim ini?
J: Tahun 2019 itu belum datang untuk saya. Saya akan kembali ke dunia nyata, seperti biasa.