Senin 25 Jun 2018 15:07 WIB

Anwar Ibrahim: Terpilihnya Erdogan adalah Kemenangan Islam

Anwar menantikan kelanjutan hubungan kerja Turki dan Malaysia ke depannya.

Warga melambai-lambaikan bendera Turki dan memegang telepon seluler ketika mereka berkumpul untuk menyambut Presiden Turki dan pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) Recep Tayyip Erdogan dari balkon markas Partai AK yang berkuasa menyusul keberhasilan pemilihannya dalam pemilihan presiden dan parlemen di Ankara, Turki, Senin (25/6).
Foto: Anadolu
Warga melambai-lambaikan bendera Turki dan memegang telepon seluler ketika mereka berkumpul untuk menyambut Presiden Turki dan pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) Recep Tayyip Erdogan dari balkon markas Partai AK yang berkuasa menyusul keberhasilan pemilihannya dalam pemilihan presiden dan parlemen di Ankara, Turki, Senin (25/6).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Ketua Umum Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim menyampaikan selamat atas terpilihnya Recep Tayyip Erdogan sebagai presiden Republik Turki untuk yang kedua kalinya. Ia juga mengucapkan selamat kepada rakyat Turki telah melaksanakan pesta demokrasi yang berlangsung secara damai.

"Selamat paling tulus untuk memenangkan masa jabatan kedua dalam pemilu yang baru-baru ini berakhir," ujar Anwar kepada media, Senin (25/6).

Baca: Menlu Retno Ucapkan Selamat untuk Erdogan

Dia mengatakan, mandat gemilang yang diberikan oleh rakyat adalah bukti kepemimpinan Erdogan tidak hanya di Turki, tetapi wilayah sekitarnya. Ia pun yakin bahwa komitmen Erdogan untuk berdemokrasi, promosi perdamaian, dan pemberantasan unsur-unsur subversif merupakan kunci kemenangan.

Anwar mengatakan, kemajuan Turki dan tempatnya di dunia akan lebih terjamin di bawah pengawasan dinamis Erdogan. Ia juga mengatakan, Erdogan adalah wajah dari pemimpin Islam modern dan progresif.

"Saya juga yakin bahwa kemenangan Anda juga merupakan kemenangan bagi dunia Islam dalam menggambarkan wajah Islam modern dan progresif yang mencakup perubahan tanpa mengorbankan nilai-nilai iman kita dan ajaran-ajaran mendasar Nabi (SAW)," katanya.

Baca: Para Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat untuk Erdogan

Ia juga menambahkan, pernyataan Erdogan tentang "satu bangsa, satu bendera, satu negara, satu negara" dalam pidato kemenangan adalah tanda sejati seorang negarawan dalam menyatukan pihak-pihak yang bertikai setelah pemilihan yang keras. "Kami di Malaysia juga akan melalui babak yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah bangsa kami setelah kemenangan partai koalisi saya untuk pertama kalinya. Menutup peringkat dan menyatukan faksi yang berbeda adalah tugas pertama kami dalam membawa bangsa kita ke depan," katanya.

Ketika memulai masa jabatan kedua sebagai presiden Turki, ujar Anwar, dirinya menantikan untuk melanjutkan hubungan kerja tersebut, meskipun kali ini bukan sebagai pemimpin oposisi Malaysia, melainkan sebagai peserta dalam pemerintahan dan kepemimpinan baru di Malaysia.

"Saya ingin mengambil kesempatan ini untuk juga menyampaikan penghargaan saya atas dukungan dan persahabatan Anda yang berkelanjutan selama ini, terutama selama penahanan saya," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement