REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lagu anak Indonesia tak dipungkiri makin jarang terdengar. Kebanyakan lagu yang populer saat ini adalah lagu-lagu deawasa, mulai dari dangdut modern hingga lagu Korea.
Grup musik RAN merupakan musisi Tanah Air yang prihatin dengan minimnya lagu anak. Vokalis RAN, Rayi Putra Rahardjo, mengakui bukan hanya lagu anak yang minim, film untuk anak pun sama minimnya. Mengapa? Menurutnya, bukan karena musisi malas membuat lagu anak, tapi lebih kepada kebanyakan musisi mengikuti tren musik yang sedang naik daun.
"Mungkin karena momentumnya saja. Kemarin-kemarin misalnya lagi booming lagu apa, yang lainnya ikut latahan saja," ujarnya ketika ditemui di sela gala premier film Kulari ke Pantai, beberapa waktu lalu.
RAN ikut menggarap empat lagu soundtrack untuk film Kulari ke Pantai. Awalnya mereka dihubungi oleh Mira Lesmana meminta RAN untuk mearansmen lagu Selamat Pagi yang akan dinyanyikan oleh RAN bersama Maisha Kanna dan Lil'li Latisha.
Selain itu, RAN juga menyanyikan sekaligus menciptakan lagu theme song Kulari ke Pantai. Dua lagi lainnya adalah Gemilang yang diciptakan oleh Dwiki Dharmawan dan Mira Lesmana dan lagu Hijau dan Biru yang dinyanyikan dan diciptkan RAN.
Proses pembuatan lagu-lagu tersebut tergolong cukup cepat. Hanya memakan waktu sebulan. Menurutnya tidak ada kendala dalam pembuatan lagu tersebut, hanya ada masalah di waktu saja. Karena mepet sekali dengan jadwal tayang film. "Kita harus pintar untuk mencari waktu di tengah-tengah kesibukan RAN dan aggota lainnya seperti naik panggung dan lain-lain. Namun Alhamdulillah tidak ada kendala yang berarti," ujarnya.
Inspirasi lagu tersebut, khusus untuk lagu Kulari ke Pantai, lanjutnya, didapatkan saat sedang di Pulau Cinta, Gorontalo. Suasana pantai pun terasa melekat di lagu.
Lagu gubahan RAN tidak hanya ditujukan untuk anak-anak. "Kita memang selalu bikin lagu yang universal, beberapa lagu bisa untuk anak namun kita tidak mengkhususkan untuk anak, kita lebih siapapun bisa menyanyikan itu dan temanya lebih general," tambahnya.