Senin 25 Jun 2018 19:17 WIB

Kemenhub Bangun Jembatan Timbang di Tol

Selama mudik Lebaran angkutan barang kelebihan muatan dan dimensi hingga 90 persen

   Jembatan timbang di Losarang, Indramayu, Jawa Barat.
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Jembatan timbang di Losarang, Indramayu, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan membangun jembatan timbang di awal ruas jalan tol. Keberadaan jembatan timbang di jalan tol ini diharapkan bisa mengurangi kelebihan muatan serta dimensi yang dilakukan oleh angkutan barang selama mudik dan balik Lebaran.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan dalam data Kemenhub selama mudik Lebaran melakukan pelanggaran kelebihan dimensi dan muatan sebanyak 90 persen. "Saat mudik Lebaran kami akan batasi angkutan berat, angkutan berat sebetulnya esensinya tidak perlu dilarang, tapi dalam catatan kami truk itu hampir 90 persen over dimension overload ," katanya usai penutupan posko Angkutan Lebaran di Kemenhub, Jakarta, Senin (25/6).

Karena itu, lanjut dia, Kemenhub akan melakukan uji coba pembatasan di jalan tol, terutama di ruas Jakarta-Bekasi. "Kami akan lakukan sosialisasi karena apabila terjadi normalisasi terhadap over domension over load itu, kami berharap kecepatan truk meningkat dan kemacetan di beberapa titik membaik, selain itu umur dari jalan-jalan itu lebih lama," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan pihaknya telah membahas dengan Jasa Marga terkait rencana tersebut. "Saya sudah koordinasi dengan Bu Desi, rencana di tol kita mau bangun jembatan timbang. Karena jembatan timbang, sekarang ada di jalan nasional, mereka lari ke tol semua. Sehingga tol kan sering rusak," katanya.

Dia mengatakan untuk tahap awal akan dibangun di ruas Jakarta-Cikampek sama Jakarta-Merak serta Tanjung Priok. "Ya saya harapannya begitu memasuki tol, saat di awal-awal dari mulai perpindahan dari nasional ke jalan tol, bikin jembatan timbang atau di rest area," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement