Senin 25 Jun 2018 21:16 WIB

Santunan Korban KM Sinar Bangun Menunggu Verifikasi Bupati

Rekomendasi akan disampaikan ke Pemerintah dan Kemensos akan memberikan ke ahli waris

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Sosial Idrus Marham (kedua kiri) memeluk Nuryati, keluarga penumpang KM Sinar Bangun saat meninjau lokasi tenggelamnya kapal, di Simalungun, Sumatera Utara, Ahad (24/6).
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Menteri Sosial Idrus Marham (kedua kiri) memeluk Nuryati, keluarga penumpang KM Sinar Bangun saat meninjau lokasi tenggelamnya kapal, di Simalungun, Sumatera Utara, Ahad (24/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan, santunan untuk keluarga korban tewas kapal motor (KM) Sinar Bangun diserahkan setelah adanya identifikasi dan rekomendasi dari bupati setempat. Idrus menegaskan,  apapun kondisi korban, baik selamat maupun tewas akan diberikan bantuan yaitu korban selamat mendapatkan uang sebesar Rp 2,5 juta per orang. 

Sedangkan pada korban meninggal diberikan santunan yaitu Rp 15 juta setiap jiwa yang diserahkan pada keluarga atau ahli warisnya. Idrus menyebutkan hingga kini dari 18 korban yang selamat, 12 orang diantaranya sudah diberikan bantuan dan santunan sedangkan enam lainnya masih perlu verifikasi tentang biodatanya. 

Namun, Kementerian Sosial (Kemensos) belum memberikan bantuan untuk korban tewas. Kemensos masih menunggu hasil verifikasi dan identifikasi data penumpang KM Sinar Bangun yang dibuat oleh bupati setempat. "Kemensos menunggu dulu, kemarin ada kesepakatan dengan bupati bahwa dalam waktu yang tidak terlalu lama ini dia akan membuat satu identifikasi dan setelah hasil identifikasi keluar maka ini dijadikan dasar untuk memberikan rekomendasi," ujarnya saat ditemui di Halal Bihalal Kemensos, di Jakarta Pusat, Senin (25/6).

Rekomendasi tersebut kemudian disampaikan ke pemerintah kemudian pemerintah akan ikut turun ke bawah mengumpulkan keluarga korban meninggal. Setelah itu ia memastikan Kemensos segera memberikan santunan pada keluarga korban tewas atau ahli waris yang resmi.

"Karena itu saya minta bupati setempat kumpulkan (data penumpang KM Sinar Bangun) semua supaya jelas dan bantuan sampai kepada tangan keluarga korban, ahli waris (sah). Kami tidak ingin setelah itu ada lagi macam-macam (masalah)," ujarnya.

Disinggung mengenai target pemberian bantuan, ia juga enggan menetapkannya. Pihaknya lebih memilih bersabar sambil menunggu semuanya jelas, baik keberadaan bangkai kapal maupun data para korban. Pihaknya optimistis pertanyaan mengenai hal ini tidak akan terlalu lama menjadi misteri karena sudah ada indikasi ditemukannya bangkai kapal itu. 

"Jadi kami sabar menunggu ini sambil berdoa. Insya Allah dengan hasilnya maksimal yaitu kapal ditemukan dan kami harapkan korban-korban apapun kondisinya juga ditemukan," ujarnya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement