Senin 25 Jun 2018 21:40 WIB

Adik Herman Hery Mengaku Dirinya yang Terlibat Perkelahian

Yudi Adranacus menyatakan supirnya yang baku pukul dengan Ronny Kosasih

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kapolres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) Kombes Pol Indra Jafar memberi keterangan ke sejumlah awak media terkait laporan dugaan pengeroyokan yang dilakukan anggota DPR RI Herman Hery terhadap seorang warga bernama Ronny Yuniarto Kosasih di Mapolres Metro Jaksel, Kamis (21/6).
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Kapolres Metro Jakarta Selatan (Jaksel) Kombes Pol Indra Jafar memberi keterangan ke sejumlah awak media terkait laporan dugaan pengeroyokan yang dilakukan anggota DPR RI Herman Hery terhadap seorang warga bernama Ronny Yuniarto Kosasih di Mapolres Metro Jaksel, Kamis (21/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yudi Adranacus, adik anggota DPR RI Herman Hery, membantah kakaknya ada di lokasi kejadian perkelahian antara dirinya dengan seorang pengendara bernama Ronny Yuniarto Kosasih. Menurutnya, yang terlibat perkelahian adalah dirinya, bukan kakaknya.

Ia pun menjelaskan kronologi detik-detik percekcokan yang terjadi antara dirinya, sopirnya bernama Pardan, dan Ronny. Awalnya, kata Yudi, ia dan Ronny sama-sama masuk jalur busway.

"Sopir saya mengendarai dan saya di belakang. Setelah masuk kami ikuti dari belakang tiba-tiba di depan showroom (mobil) Honda Pondok Indah ditilang polisi. Dia berhenti saya ikut berhenti," kata Yudi di Mapolres Jakarta Selatan, Senin (25/6)

Baca: Polisi Sebut Korban Pemukulan Bisa Kena Pencemaran Nama Baik

Tidak lama kemudian, kata Yudi, mobilnya diminta mundur oleh Ronny karena menurut Yudi, Ronny berusaha menghindari tilangan. Namun, karena di belakang mobilnya ada kendaraan maka mobil dirinya tak bisa mundur. "Sempat saya bilang, gini loh kita suruh mundur, di belakang ada bus," ucapnya.

Kendaraan Ronny pun ditilang oleh pihak kepolisian. Namun menurut pengakuan Yudi, cekcok justru terjadi antara Ronny dan polisi yang menilang. Ia mengaku kaget ketika Ronny menghampiri mobilnya dan memukul kap mesin mobil yang dikendarainya itu, sehingga Yudi keluar. "Saya ingin menanyakan alasannya. Langsung saya ditonjok dan saya mental karena saya kecil, dia besar," kata dia.

Karena hal tersebut, lanjut Yudi, sopirnya langsung bereaksi dengan melerai. Namun, Yudi mengaku sopirnya mengalami pemukulan yang berujung pada perkelahian antara sopirnya dengan Ronny.

"Sopir saya keluar dan memisahkan Ronny, tapi dia ditonjok dan bela diri dan baku hantam. Polisi tahan. Saya ke belakang mobil dan jalan," katanya.

Usai kejadian, sopir Yudi Pardan pun melaporkan Ronny dengan dugaan penganiayaan ke Polres Jakarta Selatan pada Senin 11 Juni 2018. Terlapor disangkakan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

Keterangan ini berbeda dengan keterangan yang dikemukakan oleh kuasa hikum Ronny, Febby Sagita. Febby menyebut, kakak Yudi, yakni anggota DPR Herman Hery terlibat pengeroyokan dan penganiayaan terhadap Ronny Kosasih Yuliarto beserta istri dan dua anak berusia 7 tahun dan 10 tahun di jalan arteri Pondok Indah, Jakarta Selatan, Ahad (10/6) malam.

"Anggota DPR RI dari PDIP tersebut menganiaya Ronny sebagai pengendara mobil yang sedang ditilang polisi karena masuk jalur busway (mobil Herman Hery, Rolls Royce B88NTT juga masuk jalur busway)," kata Febby Sagita, dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (21/6).

Febby menjelaskan, kronologi kejadian tersebut berawal dari mobil Ronny yang masuk jalur busway dan ditilang oleh polisi lalu lintas yang sedang bertugas. Sementara itu, mobil Herman Hery, Rolls Royce Phantom bernomor polisi B88NTT, tepat berada di belakang mobil Ronny.

Diduga karena lama menunggu, Febby mengatakan, Herman Hery langsung turun dari mobil dan memukul korban tanpa alasan yang jelas. "Karena tidak terima atas perlakuan Herman Hery, korban mencoba membalas pukulannya, lalu kemudian ajudan-ajudan Herman Hery langsung turun dan mengeroyok korban bersama Herman Hery," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement