Selasa 26 Jun 2018 09:25 WIB

Astronaut Buzz Aldrin Gugat Dua Anak Kandungnya

Buzz Aldrin juga mengajukan gugatan ke mantan manajernya.

Rep: Fira Nursyabani/ Red: Yudha Manggala P Putra
Astronaut Buzz Aldrin.
Foto: Space.com
Astronaut Buzz Aldrin.

REPUBLIKA.CO.ID, FLORIDA -- Astronaut Amerika Serikat (AS) Buzz Aldrin mengajukan gugatan terhadap dua anak kandungnya dan seorang mantan manajernya. Aldrin menuduh mereka telah mencuri uang dan menyalahgunakan warisannya.

Gugatan yang diungkap pada Senin (25/6) itu diajukan di pengadilan Florida satu pekan setelah anak-anaknya mengajukan petisi untuk mengambil alih keuangannya. Mereka mengatakan kepada hakim bahwa Aldrin membutuhkan wali yang sah karena dia telah mengalami penurunan kemampuan kognitif.

"Tidak ada yang berpikir saya harus memiliki wali," ujar mantan kolonel Angkatan Udara AS berusia 88 tahun itu dalam wawancara dengan Wall Street Journal pekan lalu.

Dalam gugatannya, ia mengatakan, anak laki-lakinya, Andrew Aldrin (60), dan anak perempuannya, Janice Aldrin (60), serta mantan manajernya bernama Christina Korp juga melarangnya untuk menikah. Namun, yang menjadi masalah utama adalah manajemen perusahaan pribadinya, Buzz Aldrin Enterprises, dan organisasi nirlaba ShareSpace Foundation.

Sementara itu, Andrew dan Janice berpendapat ayah mereka sudah mulai bergaul dengan teman-teman baru yang berusaha menjauhkannya dari keluarga. Mereka juga mengatakan, Aldrin telah menghabiskan uang pada tingkat yang mengkhawatirkan.

"Kami sangat mencintai dan menghormati ayah kami dan tetap berharap kami dapat bangkit dari situasi ini dan memulihkan kembali hubungan kami yang kuat," ujar mereka dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip laman BBC.

Aldrin mengklaim, anak-anaknya telah mengambil alih kendali keuangannya secara tidak benar, termasuk mengambil alih memorabilia dan artefak ruang angkasa senilai jutaan dolar AS. Menurut dia, mereka melakukan hal itu untuk memperkaya diri sendiri.

Gugatannya juga menyatakan, anak-anaknya telah memfitnahnya selama bertahun-tahun dengan mengatakan bahwa dia tengah menderita demensia dan memiliki penyakit alzheimer. Aldrin menuduh mereka mengeksploitasi orang tua dengan secara sadar melalui penipuan atau intimidasi.

Seorang ahli kesehatan mental yang telah ditunjuk oleh pengadilan berencana untuk melakukan pemeriksaan terhadap Aldrin akhir pekan ini.

Aldrin adalah bagian dari kru misi Apollo 11, yang pada 1969 berhasil menjadi misi pertama yang mendaratkan dua manusia di Bulan. Ia sendiri adalah pria kedua yang pernah berjalan di permukaan Bulan.

Dalam beberapa tahun terakhir, ia menjadi pendukung kuat untuk menjadikan Mars sebagai tempat tinggal. Pekan lalu, ia muncul pada acara National Space Council di Gedung Putih, saat Presiden AS Donald Trump mengumumkan pembentukan Space Force untuk menjadi cabang keenam militer AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement