REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Soekarwo meyakini, masyarakat di Jawa Timur memiliki kedewasaan dalam berpolitik. Namun demikian, dia mengingatkan agar kedewasaan berpolitik tersebut tidak membuat lengah. Artinya, penjagaan demi terciptanya rasa aman dan nyaman saat berpolitik tetap harus dilaksanakan.
"Saya kira masyarakat Jatim punya sejarah bagus terkait kedewasaan berpolitik. Tapi tidak mengurangi tentang kewaspadaan kita terhadap gangguan untuk memecah belah dalam suasana memilih pemimpin sekarang ini," ujar Soekarwo.
Ia pun mengingatkan Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah setempat untuk selalu menjaga netralitas pada gelaran Pilkada serentak 2018. Soekarwo juga mengingatkan agar para calon pejawat pada Pilkada serentak 2018 di Jatim tidak melaksanakan kampanye saat memasuki masa tenang.
Soekarwo berpendapat, yang perlu mendapat perhatian adalah saat calon pejawat yang berkontestasi pada Pilkada serentak 2018 berkunjung ke kantor-kantor dan bertemu para ASN. Menurutnya, bukan tidak boleh bersilaturahim, hanya saja silaturahim tersebut jangan dibumbui dengan tindakan-tindakan yang mebgarah pada kampanye.
"Petahana silaturahim ke kantor-kantor ini saya kira boleh, tidak dilarang. Tapi tidak berkampanye. Karena lama tidak ketemu, salaman, boleh saja. Itu (kalau berkampanye) menjadi hal yang nanti mungkin membuat iri daripada calon yang lain," kata Soekarwo usai mengikuti apel pengamanan Pilkada serentak 2018 di Mapolda Jatim, Surabaya, Senin (25/6).
Pria yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut juga