Selasa 26 Jun 2018 13:16 WIB

Kanye West Klarifikasi Pernyataan Kontroversialnya

Kanye merasa tidak pernah menyatakan perbudakan adalah pilihan.

Rep: Noer Q Kusumawardhani/ Red: Indira Rezkisari
Kanye West
Foto: Reuters
Kanye West

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Rapper Amerika Kanye West sering kali membuat pernyataan kontroversial. Pada awal tahun ini, West mengatakan perbudakan adalah sebuah pilihan.

Komentar itu dinilai menyinggung warga kulit hitam Amerika Serikat. Dikutip dari News.com.au, Selasa (26/6), kini West mengklarifikasi komentar tersebut. Bagi suami Kim Kadarshian, konsep berdiam diri selama  400 tahun seperti sebuah pilihan baginya.

“Saya tidak pernah mengatakan itu adalah pilihan. Saya tidak pernah mengatakan perbudakan itu sendiri (seperti terpenjara dalam rantai) adalah sebuah pilihan,” ujar West.

Baca juga: Kim Kardashian Buka Kemungkinan Terjun ke Politik

“Itu sebabnya saya tidak mengacu pada  perbudakan, tetapi terpenjara mental selama 400 tahun. Jika Anda melihat potongan dari film, maka Anda melihat cara pikir saya bekerja,” katanya lagi.

Selanjutnya, West merasa seperti berada di pengadilan. Karena, ayah tiga anak ini harus mengklarifikasi hal yang tidak benar-benar ia lakukan.

“Saya entah harus bagaimana mengubah sesuatu yang tidak pernah saya katakan. Apa yang akan saya lakukan adalah bertanggung jawab bahwa saya membiarkan suara saya dikaitkan dengan masa lalu tanpa perlindungan,” ujarnya.

Selain itu, baru-baru ini pelantun lagu Stronger ini diagnosis menderita bipolar. West menjelaskan ia belajar tidak menggunakan obat-obatan untuk menyembuhkan bipolarnya. “Saya hanya minum satu pil dalam tujuh hari terakhir,” katanya.


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement