REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan (Korsel) dan Korea Utara (Korut) mengadakan pertemuan untuk membahas kerja sama pembangunan kereta api yang akan melintasi perbatasan kedua negara. Pertemuan ini merupakan bentuk tindak lanjut dari kesepakatan dalam KTT antar-Korea yang dilaksanakan dua bulan lalu.
Menurut Kementerian Unifikasi Korsel, pertemuan akan dimulai pada pukul 10.00 pagi di sisi selatan Desa Panmunjom, di perbatasan, pada Selasa (26/6). Korsel mengirim tiga anggota delegasi yang dipimpin oleh Wakil Menteri Perhubungan Kim Jeong-ryeol.
Sementara delegasi Korut diwakili oleh Wakil Menteri Perkeretaapian Kim Yun-hyok. "Kami akan membahas hal-hal yang praktis diperlukan untuk menghubungkan dan memodernisasi kereta api Korea Selatan dan Korea Utara," kata Kim Jeong-ryeol, kepada wartawan sebelum berangkat untuk melakukan pertemuan, seperti dilaporkan kantor berita Yonhap.
"Mungkin akan ada batasan-batasan karena adanya sanksi (di Korut), tetapi kami masih memiliki banyak hal untuk didiskusikan setelah sanksi dicabut," tambah dia.
Pertemuan ini menandai pertama kalinya dalam waktu sekitar 10 tahun, kedua Korea kembali mengadakan perundingan tentang kerja sama kereta api. Pertemuan akan fokus untuk menghubungkan dan memodernisasi jalur kereta api yang melintasi perbatasan antar-Korea di bagian barat dan timur Semenanjung Korea.
Di wilayah barat, kedua Korea sudah memiliki jalur kereta api yang menghubungkan Seoul di Korsel dengan Sinuiju di Korut. Akan tetapi jalur ini perlu dimodernisasi agar dapat beroperasi dengan baik.
Kedua delegasi juga diperkirakan akan membahas mengenai jalur kereta api di wilayah timur yang melintasi perbatasan antar-Korea, yang telah terputus di bagian Ganenung-Jejin di Korsel.
Sejumlah pertemuan telah diatur untuk membahas langkah-langkah tindak lanjut dari kesepakatan yang dicapai Presiden Korsel Moon Jae-in dan pemimpin Korut Kim Jong-un dalam KTT pada 27 April lalu. Pekan ini, kedua Korea dijadwalkan akan bertemu untuk membicarakan kerja sama kehutanan dan jalan raya.
Keduanya telah menyetujui untuk mengadakan reuni keluarga yang terpisahkan oleh Perang Korea 1950-1953 pada Agustus mendatang. Acara ini akan menjadi acara pertama sejak Oktober 2015. Korut dan Korsel juga berjanji untuk bergabung dalam satu tim dalam beberapa cabang olahraga di perhelatan Asian Games.