REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Penerangan Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi mengungkapkan, penyerangan oleh kelompok bersenjata di Bandara Kenyam yang menewaskan tiga warga pada Senin (25/6) lalu mengandung unsur kesengajaan. Kelompok bersenjata itu, kata Aidi, ingin menunjukkan eksistensinya.
"Sengaja memang ya menyerang masyarakat. Jadi, bukan karena masyarakat ada di sekitar situ, tapi masyarakat itu kan diancam, suruh keluar rumah. Kalau tidak keluar, dibakar, dikumpulkan di luar rumah di depan terasnya, lalu ditembak," ujar Aidi pada Republika.co.id, Selasa (26/6).
Aidi menceritakan, setelah penembakan pesawat Twin Otter Trigana carteran Satuan Brimob di Bandara Kenyam, pasukan pengamanan segera datang dan terjadi kontak tembak. Kelompok bersenjata yang disebut TNI sebagai Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) pun mengundurkan diri ke arah ujung landasan. Di sana terdapat sebuah kampung.
"Di kampung itu, dia (kelompok bersenjata) mengintimidasi rakyat kalau tidak keluar akan dibakar rumahnya. Akhirnya penghuni rumah keluar, ketakutan, mereka keluar dikumpulkan di teras rumah," kata Aidi.
Baca Juga: KPU: Pilkada Papua Tetap Serentak 27 Juni.
Warga dikumpulkan di depan teras rumah. Kemudian, lanjut Aidi, mereka mengalami intimidasi. Saat dikumpulkan tersebut, tiga warga tewas ditembak dan dibacok KKSB. Mereka adalah Hendrik Sattu Kola, Margareta Polli, dan, Zaenal Abidin. Putra Margareta dan Hendrik yang kini menjadi yatim piatu, Arjuna Kola (yatim piatu), mengalami luka.
"Disuruh duduk, yang Ibu Margareta itu dengan suaminya di situ dia peluk anak, ditembak dan dibacok, suaminya juga, Hendrik, di bagian perut," kata Aidi. Zainal Abidin tewas menyusul saat berusaha melarikan diri setelah mendengar suara letusan tembakan.
"Arjuna ini anaknya Margareta, di dalam pelukan ibunya itu juga kena bacok juga bagian pelipis kiri sampai hidung," kata Aidi menambahkan.
Kronologi tersebut, menurut Aidi, dituturkan oleh A Ahmad (22 tahun) dan Dani (19 tahun). Mereka adalah warga yang berhasil melarikan diri,
Sebagaimana laporan sebelumnya, pada 25 Juni 2018 Pukul 09.45 WIT di Bandara Kenyam, Nduga, telah terjadi penembakan terhadap pesawat Trigana Air Twin Otter yang menurut TNI dilakukan oleh KKSB. Pesawat tersebut berangkat dari Wamena menuju Kenyam, membawa anggota BKO Brimob sebanyak 15 orang untuk pengamanan pilkada.
Akibat dari penembakan tersebut, Abdillah Kamil (pilot pesawat) terkena serpihan peluru di bagian bahu sebelah kanan dan kepala bagian belakang. Dalam insiden tersebut sempat terjadi kontak tembak dengan pasukan pengaman Yonif 755/Yalet dibantu oleh aparat kepolisian dan satuan Brimob. Kelompok KKSB melarikan diri ke arah ujung landasan arah datangnya pesawat.