Selasa 26 Jun 2018 18:20 WIB

Polri: Dua Penembakan di Nduga Saling Terkait

Pelaku diperkirakan berjumlah tujuh hingga delapan orang.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Indira Rezkisari
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua penembakan pada pesawat di Kenyam, Nduga, Papua terjadi dalam waktu yang berdekatan. Penembakan pertama yang terjadi pada Jumat (22/6) dan Senin (25/6) diduga saling berkaitan satu sama lain.

"Diyakini kelompok yang sama," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa (26/6). Setyo menuturkan, saat ini aparat masih melakukan pengejaran terhadap kelompok pelaku penyerangan tersebut.

Menurut Setyo pihaknya sejauh ini mendeteksi sekira tujuh hingga delapan orang. Yang terpenting, kata Setyo adalah agar tidak terjadi korban.

Pada Senin (25/6), kelompok orang tak dikenal menembak Pesawat Trigana Air Twin Oter pengangkut Brimob dari Wamena menuju Kenyam. Penembakan ini mengakibatkan Pilot Ahmad Abdillah Kamil (27 tahun) terluka.

Kelompok tersebut menembak dan membacok masyarakat di sekitar Bandara mengakibatkan masyarakat tiga orang meninggal dunia, dan satu dirawat di Puskesmas. Mereka adalah Hendrik Sattu Kola berprofesi pedagang meninggal, Margareta Polli meninggal tertembak dan kena bacok kepala dan tangan, Zaenal Abidin meninggal tertembak rusuk kiri dan Arjuna Kola anak dari pasangan Hendrik Sattu Kola dan Margareta Polli terkena bacok kepala saat ini sedang dirawat di Puskesmas Nduga.

Pada Jumat (22/6) terjadi penembakan di Nduga, Papua. Sebuah pesawat Dimonim ditembaki saat hendak mendarat. Penembakan terjadi pada pesawat Twin Otter Dimonim Air PK-HVU yang dilakukan oleh KKSB pada saat tepat mendarat diujung landasan Bandara Keyam. Pesawat tersebut berangkat dari Timika menuju Kenyam.

Penembakan tersebut mengakibatkan Co Pilot kena serpihan peluru. Pesawat tersebut membawa penumpang sipil sebanyak 16 orang dan satu anggota polisi yang bertugas di Polsek Kenyam, Bripda Bagus. Adapun kru pesawat tersebut meliputi  Pilot Nelson Kasenda (51 tahun); Co Pilot Irena Nur Fadila ( 25 tahun); dan Insinyur Kasta Gunawan( 45 tahun).

Tak Pengaruhi Pilkada
Meski ada dua serangan tersebut, Setyo berharap pelaksanaan pilkada pada 27 Juni 2018 di Papua dapat berlangsung tepat waktu dan aman. Setyo mengakui, adanya serangan tersebut sempat menunda distribusi logistik.

"Mudah mudahan ini sekarang bisa kondusif dan besok sudah serentak bersama saudara kita seluruh Indonesia yang melaksanakan pilkada ada 171 daerah bisa bersama sama," ujar dia.

Personel untuk pengaman Pilkada sendiri kata Setyo sudah disiagakan. Di Mabes Polri, sudah ada personel yang disiapkan bilamana diperlukan back up di daerah tertentu.

Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian sebelumnya sempat mengaitkan penyerangan ini dengan Pilkada. Kendati demikian, menurut Setyo, saat ini aparat masih berfokus pada pencarian pelaku penyerangan. "Kita cari pelakunya dulu ya," kata Setyo.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement