REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Menjelang pencoblosan Pilkada Serentak 2018, Calon Walikota Bogor petahana, Bima Arya Sugiarto mengaku lebih santai melewati segala prosesnya. Bagi Bima, ajang pemilihan Walikota Bogor ini adalah ikhtiar yang pernah ia lalui.

“Ya, sekarang relatif lebih tenang. Kalau sebelumnya kan memasuki suatu dunia baru, pengalaman yang baru, kalau sekarang relatif lebih tenang dan lebih siap untuk menerima hasil apapun,” ungkap Bima Arya melalui pesan tertulis kepada Republika.co.id, Bogor, Rabu (27/6).

Bima mengaku tidak ada prosesi khusus dalam menyambut hari pencoblosan. Seperti periode sebelumnya, Bima hanya melakukan kumpul bersama dengan keluarga besar.

"Tapi saya selalu mengingat pesan ayah saya untuk melakukan yang terbaik dan maksimal, Insya Allah sisanya kita serahkan kepada Allah,” jelas Bima.

Ia menambahkan, ikhtiar manusia sudah cukup, sehingga dirinya dan tim menyerahkan semuanya kepada Allah SWT. Jadi apapun hasilnya dia percaya itu yang terbaik.

"Dapat atau tidak, jadi atau tidak itu sudah pasti yang terbaik. Jadi sikap mental itulah kesiapan kita untuk menyongsong hari Pilkada ini. Kita serahkan semuanya kepada Allah,” jelas dia.

Bima Arya akan melakukan pencoblosan di TPS 19, Komplek Baranangsiang Indah, Katulampa, Kota Bogor, bersama keluarganya. Dedie Rachim yang sebelumnya bertugas di Jakarta sebagai Direktur Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) tidak memiliki hak suara lantaran masih memiliki KTP ibukota.

Namun, Dedie tetap berada di Bogor dan akan mengantarkan Bima Arya ke TPS. Bima Arya dijadwalkan akan melakukan pencoblosan sekira pukul 08.30 WIB. Kendati begitu, dari pantauan Republika.co.id hingga pukul 08.10 WIB TPS masih belum terlalu ramai.

Ikuti Whatsapp Channel Republika