Rabu 27 Jun 2018 10:41 WIB

Purnawirawan Jenderal Ini Sempat Dilarang Ibu Jadi Cawagub

Sekarang ibunya yakin anaknya bisa terpilih menjadi cawagub.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Muhammad Hafil
Cawagub Jabar Anton Charliyan memilih makan nasi tutug oncom sebelum berangkat ke TPS di sekitar kediamannya di Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya, Rabu (27/6).
Foto: Rizky Suryarandika/Republika
Cawagub Jabar Anton Charliyan memilih makan nasi tutug oncom sebelum berangkat ke TPS di sekitar kediamannya di Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya, Rabu (27/6).

REPUBLIKA.CO.ID,  TASIKMALAYA -- Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Barat Anton Charliyan ternyata sempat dilarang ibu kandungnya mengikuti konstelasi pilkada. Alasannya karena Anton saat itu belum mempunyai kesiapan matang.

Ibu Anton, Siti Momoh Fatimah sempat merasa resah ketika anaknya ingin mencalonkan diri sebagai cawagub. Sebab menurutnya untuk maju dalam ajang Pilkada tentu wajib didukung dengan kesiapan mental, fisik dan dukungan politik.

"Ibu merasa khawatir dalam pencalonan tanpa ada persiapan. Sempet ga restui sama ibu," kata Siti kepada wartawan di kediamannya di Kota Tasikmalaya, Rabu(27/6).

Baca juga: Ridwan Kamil Sungkem ke Ibu Sebelum Mencoblos

Namun hati Siti tersebut lama kelamaan luluh. Ia menyadari pilihan untuk maju dalam Pilgub Jabar sudah menjadi pilihan anaknya. Sehingga ia akhirnya merelakan anaknya bertarung dalam Pilgub Jabar.

"Saya restui karena ada penjelasan dan pengertian supaya saya paham," ucapnya.

Baginya, Anton merupakan sosok anak yang berbakti. Anton baru mencalonkan di Pilgub Jabar usai mendapat restunya. Ia pun menyampaikan amanahnya bila nanti  Anton menang.

"Harus jadi orang amanah laksanakan tugas membangun Jabar," harapnya.

Baca juga: Coblosan Pertama Edy Rahmayadi Setelah Menjadi Sipil

Walau sempat tak direstui, ia optimis anaknya mampu memperoleh kemenangan. Hal itu didasarkan pada suara batinnya.

"Feeling ibu Insya Allah menang karena banyak dukungan terus ngalir darimana-mana," sebutnya.

Anton Charliyan adalah seorang perwira tinggi polisi dengan pangkat terakhir Inspektur Jenderal (purnawirawan). Dia sempat menjadi Kapolda Jabar pada periode 2016-2017 lalu. Sebelum pensiun, ia ditugaskan sebagai analis kebijakan utama Sespimti Lemdiklat Polri pada akhir 2017. Pada pilgub ini, dia berpasangan TB Hasanudin. Pasangan ini didukung oleh PDI Perjuangan.

Baca juga: Satu Paslon Didiskualifikasi, Pilkada Sinjai Dinilai Rawan

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement