REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG – Dua orang warga naturalisasi asal Brasil dan Argentina mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2018 pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) serta pemilihan Wali Kota Palembang. Dua orang tersebut, Alberto Goncalves da Costa atau Beto dan Esteban Vizcara pemain sepakbola profesional yang bergabung di klub Liga 1 Indonesia Sriwijaya FC.
Beto dan Esteban tercatat sebagai warga Kelurahan Sekip Jaya Palembang dan menggunakan hak pilihnya di TPS (tempat pemungutan suara) 04. Beto yang kini menjadi striker tim nasional Indonesia datang keTPS mengenakan t-shirt datang bersama koleganya Esteban yang mengenakan t-shirt abu-abu.
Tanpa harus menunggu lama kedunya langsung dipanggil untuk mendapat dua kertas suara, untuk pemilihan Gubernur- Wakil Gubernur Sumsel dan pemilihan Wali Kota – Wakil Wali Kota Palembang dan langsung menuju bilik suara untuk mencoblos.
Selama berada di TPS banyak kamera ponsel warga mengarah kepada dua pemain klub berjuluk Laskar Wong Kito tersebut. Warga mengabadikan momen warga naturalisasi tersebut menggunakan hak pilih mereka sebagai WNI. Keluar dari TPS keduanya meladeni permintaan swafoto warga di sekitar TPS.
Alberto Goncalves mengaku senang dan gembira bisa ikut memilih pada pilkada. Menurut Beto, dirinya merasa gembira karena sebelumnya telah diberi kesempatan memperkuat tim nasional Indonesia dan kini menggunakan hak konstitusinya sebagai WNI.
“Awalnya sempat bingung, saya sudah berkonsultasi dan belajar bagaimana tata cara pemilihan di sini. Saya tahu semua calon, semoga apa yang saya pilih tadi dapat memberikan yang terbaik bagi Sumatera Selatan dan Palembang,” katanya.
Esteban Vizcara juga menyampaikan perasaan yang sama. Pemain kelahiran Argentina tersebut juga menceritakan pemilihan umum di negaranya. “Tidak ada perbedaan dengan pemilihan di Argentina untuk tata cara pencoblosan. Hanya bedanya di sini menggunakan paku untuk mencoblos, di Argentina menggunakan pena,” ujarnya.
Beto dan Esteban sama-sama bungkam tidak menyebutkan pasangan calon nomor berapa yang mereka coblos. “Siapapun nanti yang pemimpin, harus bisa memberi rasa nyaman seperti yang saya rasakan selama tinggal di Palembang sejak tiga tahun lalu,” kata pemain yang pertama kali menjejakkan kaki di Indonesia pada 2007 lalu.