REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proses hitung cepat (quick count) pilkada serentak 2018 masih dilakukan oleh Lingkaran Survei Indonesia. Pilkada di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Sumatra Utara (Sumut) merupakan wilayah yang data masuknya sudah mencapai 50 persen.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id di LSI, Rabu (27/6) pukul 14.53 WIB, dari sebanyak 77,14 persen suara yang masuk untuk Sumut, paslon nomor urut 1 Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah unggul dengan suara sebanyak 56,21 persen. Sementara itu, suara yang masuk pada paslon nomor 2 Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus sebesar 43,79 persen. Tingkat partisipasi masyarakat Sumut sebesar 61,96 persen.
Untuk provinsi Sulawesi Selatan, dari sebanyak 85,67 persen suara, paslon nomor urut 3 Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman unggul dengan suara 42,24 persen. Diikuti nomor urut 1 Nurdin Halid-Abd Aziz Qahar dengan 26,95 persen suara, kemudian nomor urut 4 Ichsan Yasin Limpo-Andi Muzakkar dengan 20,91 persen. Suara paling sedikit masuk ke paslon nomor 2 Agus Arifin-Tanribali Lamo sebesar 9,91 persen. Tingkat partisipasi masyarakat Sulsel sebesar 70 persen.
Sementara itu, untuk Provinsi NTB dengan suara yang masuk 83,00 persen, paslon nomor 3 Zulkieflimansyah-Sitti Rohmi Djalilah unggul dengan 30,16 persen suara. Diikuti dengan paslon nomor urut 1 M Suhaili-Muhammad Amin sebesar 28,86 persen dan paslon nomor urut 2 Ahyar Abduh-Mori Hanafi dengan suara 24,77 persen. Suara terkecil didapatkan oleh paslon nomor urut 4 Ali bin Dachlan-TGH Lalu Gede Sakti dengan 16,22 persen. Tingkat partisipasi masyarakat NTB sebesar 72,88 persen.