Kamis 28 Jun 2018 09:25 WIB

Jelajah Sepeda Nusantara Dimulai dari Perbatasan Malaysia

Tim Jelajah Sepeda Nusantara ini diperkuat 15 pembalap.

Deputi III Pembudayaan dan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta.
Foto: Humas Kemenpora
Deputi III Pembudayaan dan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelajah Sepeda Nusantara 2018 yang salah satu tujuanya untuk sosialisasi Asian Paragames 2018 diluncurkan. Kegiatan yang menjadi rangkaian program Ayo Olahraga ini dimulai dari perbatasan Indonesia-Malaysia tepatnya di Entikong, Kalimantan Barat, Sabtu (30/6).

Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta, mengatakan, persiapan secara umum telah berjalan dengan baik. Tim Jelajah Sepeda Nusantara sudah dibentuk dan siap menjalankan tugasnya.

"Bismillahhirrahmanirrahim, secara resmi kami melepas tim Jelajah Sepeda Nusantara 2018 dengan pesan-pesan penting. Antara lain, para pegowes ini merupakan duta pemerintah dalam hal ini Kemenpora, bertugas mengajak masyarakat berolahraga untuk lebih cinta terhadap olahraga, melalui tema besarnya Ayo Olahraga," katanya saat melepas tim Jelajah Sepeda Nusantara pada Rabu (27/6) di Tangerang.

Tim Jelajah Sepeda Nusantara ini diperkuat 15 pembalap yang terdiri pembalap putra, yaitu Alfian Zulfajrin (Sulbar), Dede Supriatna (Jabar), Fito Bakdo Prilanji (Kalbar), Isnaeni Ikhsan QS (Jabar), Lioe Irwan (Jateng), Marta Mufreni (Jakarta) selaku Road Captain serta Sujadi (Jabar).

Kemudian di sektor putri terdiri dari Darna (Sulsel), Gita Widya Yunika (Jatim), Henny Kurniasih (Lampung), Mitya Fitriana (Jabar), Ni Made Dwi Puspasari (Bali), Nina Puspawardhani (Jateng), Susi Suryati (Jabar), serta Yuni Indah Lestari (Jatim). Mereka ini akan menempuh jarak 6.500 km dan finis di Bali.

Menurut Isnanta, bersepeda merupakan salah satu sarana yang tepat untuk menyosialisasikan program baik Ayo Olahraga maupun Asian Paragames 2018. Sebab, ini merupakan cara efektif untuk guyub rukun, kompak, terciptanya kebersamaan dalam bingkai NKRI.

Selain itu, juga efisien karena tanpa BBM, terlebih dengan tubuh yang bergerak tentunya memiliki banyak manfaat selain menjaga keseimbangan hidup sekaligus menikmati indahnya pesona alam Indonesia.

Lebih lanjut, Isnanta mengatakan bahwa melalui tim Jelajah Sepeda Nusantara 2018 ini harus lebih menggelorakan hebatnya Indonesia dalam hal pembangunan infrastruktur, sumber daya manusia serta menyampaikan pesan-pesan moral Ayo Olahraga. Sehingga semakin banyak orang mengagumi keindahan Indonesia, akan semakin kuat bangsa ini.

"Dengan kehadiran tim Jelajah Sepeda Nusantara yang juga memiliki misi mempromosikan dan menyosialisasikan ajang Asian Paragames sepanjang lebih dari 6.500 kilometer, para pemimpin daerah maupun masyarakat setempat akan menjadi lebih peduli terhadap fasilitas bagi saudara-saudara kita penyandang disabilitas. Itulah pesan yang kita bawa dari daerah perbatasan hingga ujung manapun di Indonesia," kata Isnanta menambahkan.

Selain itu, tim Jelajah Sepeda Nusantara 2018 ini akan melibatkan masyarakat umum dan komunitas olahraga dalam misi mengkampanyekan Ayo Olahraga serta tak ketinggalalan menggali kekayaan olahraga tradisional di sepanjang rute yang dilalui, untuk dipublikasikan sebagai asli kekayaan budaya Indonesia.

Dalam perjalanannya yang diawali menjelajahi pulau Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan finis di Bali, mereka pun akan melakukan diskusi olahraga bersama komunitas olahraga prestasi dan olahraga masyarakat. Mereka juga memberikan tips untuk mencapai kebugaran.

Kemudian saat melintasi destinasi wisata yang menjadi ikon dari suatu daerah, tim Sepeda Jelajah Nusantara ini akan mempromosikan dengan caranya sendiri yang ditujukan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement