Kamis 28 Jun 2018 12:39 WIB

AS Dakwa Universitas Cina Terkait Pelanggaran Skema Ekspor

Universitas di Cina ini dituding bersekongkol dengan tentara Cina

Bendera Cina-Amerika
Foto: washingtonote
Bendera Cina-Amerika

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Para penuntut umum Amerika Serikat (AS) pada Selasa (26/6) mendakwa sebuah universitas di Cina. Dakwaan tersebut diajukan terkait persekongkolan dengan tentara Cina untuk melanggar undang-undang ekspor AS guna mendapatkan barang-barang dari negara Paman Sam yang dapat digunakan untuk meatai-matai kapal selam.

Sebuah dakwaan diajukan ke pengadilan federal di Boston kepada Universitas Politeknik Baratlaut (NWPU) yang berkedudukan di Cina. Dakwaan juga ditujukan kepada Shuren Qin, warga Cina yang tinggal di Wellesley, Massachusetts, yang ditangkap pekan lalu.

Dalam surat dakwaan itu, LinkOcean Technologies, sebuah perusahaan Cina yang dipimpin Qin, yang pengguna jasanya, menurut jaksa, termasuk institut-institut pendidikan di Cina dan angkatan laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).

Para pengacara Qin tidak menanggapi permintaan untuk berkomentar. Demikian juga dengan pihak univesitas itu dan LinkOcean tak menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dikirim melalui surat elektronik.

Berbicara di Beijing, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Lu Kang mengatakan dia telah mencatat laporan-laporan itu. "Dari sudut prinsip yang berlaku, Cina selalu meminta warga negara Cina menghormati undang-undang dan peraturan-peraturan yang berlaku di negara-negara lain ketika mereka di luar negeri. Begitu juga kami selalu meminta negara-negara terkait menangani kasus-kasus seperti itu dengan fair sesuai undang-undang, melindungi hak-hak hukum dan keselamatan warga negara Cina," kata Lu kepada wartawan.

"Apa yang saya bisa sampaikan kepada Anda ialah Kementerian Luar Negeri dan konsulat Cina di New York akan terus memberikan perhatian pada perkembangan kasus itu, dan juga bersedia menyediakan bantuan bagi warga negara Cina kapan saja diperlukan."

Qin, 41 tahun, didakwa bersekongkol melakukan pelanggaran ekspor dan penyalahgunaan visa. Ia dijadwalkan akan dibawa ke pengadilan pada Rabu depan, demikian catatan pengadilan.

Dakwaan itu menyebutkan sejak tahun 2015 hingga 2016, Qin mengekspor 78 hydrophone, peralatan yang dapat digunakan untuk memantau suara di bawah air, kepada NWPU, yang dakwaan itu lukiskan sebagai institut riset militer.

Para penuntut telah mengatakan, karena risiko keamanan nasional, Departemen Perdagangan AS memerlukan lisensi ekspor untuk diperoleh mengapalkan barang-barang AS ke NWPU, yang bekerja dengan PLA guna memajukan kemampuan militernya.

sumber : Antara/Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement