Kamis 28 Jun 2018 18:42 WIB

Suara untuk Asyik Bukti Efektivitas Mesin Politik PKS

Tidak adil mengukur efektivitas mesin partai hanya jika calon menang pilkada.

Rep: Mabruroh/ Red: Ratna Puspita
Pasangan calon (Paslon) pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgun) Jawa Barat, Sudrajat dan Ahmad Syaikhu pada Debat Publik Ketiga Pilgub Jawa Barat 2018, di Sudirman Grand Grand Ballroom, Kota Bandung, Jumat (22/6).
Foto: Republika/Edi Yusuf
Pasangan calon (Paslon) pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgun) Jawa Barat, Sudrajat dan Ahmad Syaikhu pada Debat Publik Ketiga Pilgub Jawa Barat 2018, di Sudirman Grand Grand Ballroom, Kota Bandung, Jumat (22/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari lembaga survei Indikator, Mochamad Adam Kamil, mengatakan, fenomena pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) pada Pilkada Jawa Barat 2018 menunjukkan efektivitas mesin politik PKS. Perolehan suara pasangan Asyik tidak berbeda jauh dari pasangan Ridwan Kamil dan Uu Rizhanul Ulum (Rindu). 

"Fenomena Asyik di Jawa Barat menurut saya sudah menunjukkan efektivitas mesin parpol pendukungnya, terutama PKS," kata Adam kepada Republika.co.id, Kamis (28/6).

Adam mengatakan tidak adil mengukur efektivitas mesin partai hanya jika calon yang diusung memenangkan pilkada. Sebab, ia mengatakan, dalam konteks pilkada, ukuran efektivitas mesin partai politik terlalu luas. 

Ia mengatakan, ada faktor lain dalam pemilihan kepala daerah, yakni ketokohan calon dan isu nasional. “Isu nasional terutama wilayah Jawa yang ekpos kepada sumber informasinya lebih cepat,” kata dia.