Kamis 28 Jun 2018 19:05 WIB

Populi Center Sebut Alasan Pasangan Rindu Menang di Jabar

Alasan tersebut adalah ketokohan Ridwan Kamil atau Emil dan Uu Ruzhanul Ulum.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut satu Uu Ruzhanul Ulum (kedua kiri) berusaha mengambil burung yang hinggap di kepala Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut satu Ridwan Kamil (kedua kanan) saat kampanye akbar pasangan calon Rindu di Lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/6).
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Calon Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut satu Uu Ruzhanul Ulum (kedua kiri) berusaha mengambil burung yang hinggap di kepala Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut satu Ridwan Kamil (kedua kanan) saat kampanye akbar pasangan calon Rindu di Lapangan Tegalega, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Populi Center Usep S Ahyar menyebutkan alasan kemenangan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat 2018. Alasan tersebut adalah ketokohan Ridwan Kamil atau Emil dan Uu. 

Ia mengatakan, ada tiga faktor yang menyumbang kemenangan pasangan yang diusung PPP, PKB, Partai Nasdem, dan Partai Hanura ini. Ketiganya adalah ketokohan, mesin pengusung, dan tren pemilih. 

“Hanya saja, faktor ketokohan dinilai paling berperan dalam kemenangan mereka. Kalau dilihat, partai-partai pendukungnya juga bukan partai besar di Jawa Barat," kata Usep saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (28/6).

Emil memiliki popularitas yang melebihi para pesaingnya, sedangkan UU mampu melengkapi Emil di kalangan santri. "Uu kan latar belakang pesantren, tentu ini melengkapi latar belakang Ridwan Kamil,” kata Usep.

Ia mengatakan, ketokohan Emil sudah terbangun ketika ia menjabat sebagai wali kota Bandung. Emil sering mendapat sorotan dari media massa dan media sosial.

Selain itu, Emil kerap disandingkan dengan tokoh-tokoh nasional seperti Presiden Joko Widodo saat menjabat wali kota Solo atau Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. 

Hal ini berbeda dengan sosok-sosok pesaing lainnya. Bahkan, dua pasangan lainnya harus memulai pertarungan pada pilgub Jawa Barat ini dari nol. 

Meskipun Deddy Mizwar pejawat, kinerjanya masih kalah pamor dengan Ridwan Kamil. “Deddy Mizwar juga kurang mendapatkan sorotan dari media massa ketika menjabat sebagai wakil gubernur Jawa Barat mendampingi Ahmad Heryawan,” kata dia. 

Usep menilai ketokohan Emil sebagai wali kota Bandung membuatnya memiliki basis suara di Bandung Raya dan Priangan Barat. Namun, Emil lemah di Priangan Timur. 

Sebaliknya, daerah kelemahan Emil merupakan lumbung suara Uu. Uu merupakan cucu dari pendiri pondok pesantren Miftahul Huda Manonjaya, KH Choer Affandi. 

Priangan Barat meliputi Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Sukabumi. Priangan Timur meliputi Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Pangandaran. Pondok pesantren Miftahul Huda Manonjaya terletak di Tasikmalaya. 

Hasil akhir hitung cepat atau quick count oleh Populi Center pada Pilkada Jawa Barat menunjukkan pasangan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum memimpin dengan suara 33,28 persen. Sementara itu, pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu mengoleksi 28,75 persen. 

Pasangan Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi memperoleh suara 25,61 persen dan pasangan TB Hasanuddin-Anton Charliyan mendapatkan 12,36 persen.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement