REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Menteri Luar Negeri Belanda Stephanus Abraham Blok akan bertemu Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi pada 3 Juli 2018. Pertemuan keduanya di antaranya akan membahas kerja sama bidang penanggulangan terorisme, siber, dan hak asasi manusia (HAM).
Keduanya juga akan membahas masalah-masalah politik yang menjadi bagian dari Dewan Keamanan PBB, dimana Belanda merupakan anggota pada saat ini. Indonesia baru-baru ini juga terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB untuk periode 2019-2020.
"Masa lalu bersama kita telah menciptakan ikatan yang erat. Kerja sama kita mencakup hampir semua bidang dalam kebijakan luar negeri kami", ujar Blok dalam siaran pers yang diterima Antara, Kamis (28/6).
Selain ibu kota, Menteri Blok juga akan berkunjung ke Surabaya pada 4 Juli, dimana dia akan mendatangi gereja yang pada Mei lalu diserang teroris.
"Sebagai mitra, Belanda dan Indonesia berdiri berdampingan dalam memberantas terorisme. Kami ingin bersama mengatasi akar penyebab radikalisasi," tutur dia.
Hari ini, Menteri Blok mengundang sejumlah warga Belanda yang memiliki latar belakang Indonesia ke Kementerian Luar Negeri Belanda untuk bertukar pengalaman tentang ikatan mereka dengan Indonesia, dan juga untuk membahas tentang peluang kerja sama.
"Selain sejarah, hubungan budaya Belanda dan Indonesia juga saling terjalin. Warga Belanda yang bertemu dengan saya hari ini merasa mempunyai ikatan dengan Indonesia, seperti banyak warga Belanda lainnya. Hal ini juga berlaku bagi keluarga saya sendiri," kata Blok.
Kunjungan Blok selama dua hari akan menjadi kunjungan bilateral pertamanya ke Indonesia semenjak menjabat Menlu Belanda pada Maret 2018.
Direktur Eropa I Kementerian Luar Negeri RI Dino Kusnadi menyampaikan bahwa kunjungan tersebut akan menjadi kesempatan yang baik bagi kedua negara untuk mengevaluasi kemitraan strategis yang telah dibangun secara komprehensif.
"Selama delapan hingga sembilan tahun belakangan ini, hubungan Indonesia dan Belanda sangat baik. Hubungan ini akan terus berkembang dan kita harap dapat berdampak pada kesejahteraan kedua negara," ucap Dino dalam press briefing Kemlu di Jakarta, Kamis.