Jumat 29 Jun 2018 00:15 WIB

Pasukan AS dan Penyelam Inggris Cari Anak Hilang di Gua

Regu penyelamat bersiap mengebor gua pada hari kelima pencarian.

Red: Ani Nursalikah
Tim SAR Khusus Komando Pasifik AS dan ahli gua Inggris diterjunkan mencari tim sepak bola yang hilang lima hari di gua di Mae Sai, Chiang Rai, Thailand, Kamis (28/7).
Foto: AP Photo/Sakchai Lalit
Tim SAR Khusus Komando Pasifik AS dan ahli gua Inggris diterjunkan mencari tim sepak bola yang hilang lima hari di gua di Mae Sai, Chiang Rai, Thailand, Kamis (28/7).

REPUBLIKA.CO.ID, CHIANG RAI -- Pasukan Amerika Serikat dan penyelam Inggris tiba di Thailand untuk mencari 12 murid dan pelatih sepak bola. Mereka diyakini terperangkap banjir di gua. Regu penyelamat bersiap mengebor gua pada hari kelima pencarian.

Komandan Distrik Militer ke-37 di Chiang Rai, Mayor Buncha Duriyapan mengatakan pekerja akan mengebor dari atas gugus gua Tham Luang di Provinsi Chiang Rai untuk membuat pintu masuk lain bagi pekerja penyelamat. "Kami akan menelusuri dari salah satu cerobong," kata Buncha kepada wartawan pada Kamis (28/6).

"Penyelam ahli langsung terjun dari pesawat ke dalam gua itu untuk melakukan pemantauan," katanya, merujuk pada tiga penyelam Inggris, yang mendarat di Thailand pada Rabu.

Wakil Perdana Menteri Prawit Wongsuwan mengatakan, 30 anggota Komando Pasifik Amerika Serikat (USPACOM) telah bergabung dengan operasi pencarian. "Komando Pasifik Amerika Serikat (USPACOM) telah mengirim 30 staf dengan peralatan untuk membantu menembus dinding gua," kata Prawit kepada wartawan.

Upaya pencarian, yang termasuk unit SEAL angkatan laut Thailand, telah terhambat hujan lebat dan banjir di dalam gua. Anak-anak lelaki berusia antara 11 dan 16 tahun, dan asisten pelatih berusia 25 tahun hilang pada Sabtu lalu.

Petugas penyelamat pada Kamis menjelajahi puncak gunung untuk mencari pintu masuk alternatif ke gua di tempat kejadian. Wakil Kepala Kepolisian Nasional Thailand, Wirachai Songmetta mengatakan polisi akan menjelajahi jalan sepanjang satu kilometer di sebelah kanan gua.

Sejauh ini, tim penyelamat fokus pada rute sepanjang tujuh kilometer di sebelah kiri pintu masuk gua yang mereka yakini ditempuh anak-anak dan pelatih mereka. Pihak berwenang mengatakan mereka optimistis anak-anak itu masih hidup.

Anggota keluarga, yang matanya memerah karena menangis, mengatakan doa pada Kamis di dekat gua, dipimpin seorang biksu Buddha berjubah warna kuning jingga. "Amati nafasmu di tempat cinta ini. Cinta antara ibu, ayah dan anak. Jangan khawatir dan tunggu kabar baik," kata biksu itu kepada kerabat, yang cemas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement