Jumat 29 Jun 2018 12:53 WIB

Diplomat AS Terkena 'Serangan Akustik' di Kuba Mencapai 26

Serangan akustik yang menimpa diplomat AS ini terjadi sejak Agustus 2017

Havana, Kuba
Foto: Reuters
Havana, Kuba

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Departemen Luar Negeri AS pada Kamis (28/6) menyatakan jumlah diplomat AS yang terdampak oleh dugaan 'serangan akustik' di Kuba telah bertambah menjadi 26 orang. Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Heather Nauert mengatakan, satu kasus baru dikonfirmasi setelah penilaian medis sejak pekan lalu.

Departemen Luar Negeri AS melaporkan kasus ke-25 pada Kamis (28/6) lalu, yaitu seorang diplomat AS yang bekerja di Kedutaan Besar AS di Ibu Kota Kuba, Havana, secara medis dikonfirmasi telah mengalami dampak kesehatan pada 21 Juni. Itu juga adalah kasus pertama yang dikonfirmasi secara medis di Havana sejak Agustus 2017.

Baca juga, Penyakit Misterius Teror Dilpmat AS

"Kedua kasus baru itu muncul setelah satu kasus yang terjadi pada penghujung Mei di satu kediaman diplomatik tempat diplomat berada," ujar Nauert seperti dikutip Xinhua.

Nauert mengatakan Washington telah memberitahu Havana mengenai kasus paling akhir itu dan Pemerintah Kuba menaytakan akan melanjutkan penyelidikannya. Lebih dari 20 diplomat AS menderita dari apa yang dikatakan Washington sebagai 'serangan akustik' antara November

2016 dan Agustus 2017. Peristiwa tersebut mengakibatkan penutupan sebagian Kedutaan Besar AS di Havana, pengusiran 15 diplomat Kuba yang bekerja di kedutaan besar di Washington, dan penghentian dikeluarkannya visa AS di Havana.

Kuba membantah tuduhan itu, memulai penyelidikan, dan mendesak Amerika Serikat agar mengajukan bukti mengenai dugaan serangan tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement