Jumat 30 Jun 2017 04:20 WIB

Masih Punya Alasan Pakai Kantong Plastik Sekali Pakai?

Indonesia ada di peringkat kedua negara pencemar laut terbesar dengan sampah plastik.

Red:
abc news
abc news

Mulai hari Ahad, 1 Juli 2018, dua negara bagian di Australia, yakni Queensland dan Australia Barat. akan melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai dari sejumlah supermarket dan pertokoan.

Kedua negara bagian tersebut mengikuti negara bagian lain, seperti Australia Selatan, Kawasan Ibukota Australia, Kawasan Australia Utara, dan Tasmania yang sudah lebih dahulu melakukan pelarangan kantong plastik sejak tahun 2009. Sementara di Victoria dan New South Wales, penggunaan kantong plastik masih diperbolehkan, tetapi rencananya akan mulai dilarang akhir tahun 2018.

Sebuah lembaga lingkungan, Planet Ark mencatat penggunaan kantong plastik di Australia setiap tahunnya mencapai empat miliar. Sebanyak 30 hingga 50 juta di antaranya berakhir sebagai sampah di pantai, jalanan, dan taman-taman.

Pemerhati lingkungan perairan, Ocean Crusaders, pernah membuat daftar peringkat negara-negara yang mencemarkan laut dengan sampah plastik terbanyak. Di peringkat pertama adalah Cina, disusul oleh Indonesia dan Filipina di peringkat dua dan tiga.

Dari data mereka ditemukan jumlah sampah plastik yang tidak dikelola dengan benar di Indonesia mencapai lebih dari tiga ton metrik per tahunnya.

Amerika Serikat menjadi satu-satunya negara maju di dunia dengan pencemaran plastik terbanyak di dunia, dengan menduduki peringkat ke 20 dalam daftar tersebut.

Mengapa saya harus peduli?

Sampah plastik di laut dan kawasan perairan lainnya telah terbukti menyebabkan kematian puluhan ribu burung, paus, anjing laut, dan penyu setiap tahunnya. Kebanyakan dari hewan-hewan tersebut menyangka jika kantong plastik adalah ubur-ubur.

Bangkai dari hewan-hewan tersebut kemudian mengeluarkan kembali plastik yang pernah dimakannya dan kemungkinan besar dimakan lagi oleh hewan lainnya.

Sementara di daratan, sampah plastik bisa membuat burung dan hewan ternak mati.

Di peternakan Mudgee, New South Wales misalnya, ditemukan ada hewan ternak yang mati dan ditemukan delapan kantung plastik di dalam perutnya.

Produksi kantong plastik menggunakan bahan bakar gas, minyak, dan batu bara yang berbahaya bagi lingkungan dengan menghasilkan gas rumah kaca, menurut organisasi pemerhati lingkungan Clean Up Australia.

Apa yang bisa saya lakukan?

Jika masih memiliki kantung plastik di rumah, gunakanlah terus menerus dan jangan dibuang. Gunakan kantung alternatif yang ramah lingkungan dan selalu bawa saat Anda hendak berbelanja.

Dan jika Anda tinggal di Australia dan menemukan kantung plastik yang ada di rumah, bisa mencari beberapa sentra daur ulang yang tersedia.

 

 

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement