REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Calon wakil gubernur Jawa Barat (cawagub Jabar) Uu Ruzhanul Ulum merasa heran terhadap kekalahan pasangan Rindu (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum) di Kota Tasikmalaya dalam Pilkada Jabar versi quick count (hitung cepat). Sebab, dari hasil hitung cepat KPU Kota Tasikmalaya, pasangan Rindu malah ada di posisi kedua perolehan suara. Padahal, Kota Tasikmalaya merupakan basis kekuatan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang mendukung paslon Rindu.
"Saya tidak habis pikir Rindu bisa kalah di Kota Tasikmalaya. Padahal, Kota Tasik punya basis pemilih dan kader PPP yang kuat. Saya tidak tahu kenapa," katanya pada wartawan, Jumat (29/6).
Menurut dia, kader PPP di Kota Tasikmalaya tergolong orang-orang berpengaruh. Bahkan, tak sedikit yang punya jabatan vital, baik sebagai legislatif maupun eksekutif. Termasuk, Wali Kota Budi Budiman tercatat sebagai Ketua DPC PPP Kota Tasik.
Sehingga, ia merasa heran manakala paslon Rindu justru gagal mendapat kemenangan di kandang sendiri. Ia menuding kader PPP di Kota Tasik tak bekerja maksimal.
"Saya sudah dimintai laporan soal kekalahan Rindu di Kota Tadikmalaya oleh DPP PPP. Namun, sampai saat ini saya belum memberi laporan. Saya minta waktu satu minggu untuk mengumpulkan data dan informasi, sambil tabayun," ujarnya.
Meski begitu, ia tetap menerima hasil itu sebagai bagian dari dinamika politik. Sebab, secara garis besar, paslon Rindu berpeluang besar menjadi pemenang pilgub Jabar lewat hitung cepat KPU Jabar.
“Ikhtiar politik yang saya lakukan di Kota Tasik sudah sangat maksimal. Saya beberapa kali datang ke rumah Pak Wali Kota, termasuk bersama Ketua Umum Pak Romy untuk meminta dukungan,” ucapnya.
Diketahui, hasil hitung cepat KPU Kota Tasik menyebutkan pasangan Asyik menempati urutan pertama perolehan suara dengan 164.720 alias 43,53 persen suara. Posisi kedua hingga paling bontot berturut-turut ditempati pasangan Rindu (27,59%), 2DM (19,42%), dan Hasanah (9,45%).