Jumat 29 Jun 2018 17:02 WIB
Simulasi Pengamanan Objek Vital Nasional

Teroris 'Serang' Pertamina RU VI Balongan, Dilumpuhkan

Pertamina berkomitmen dalam upaya penanganan ancaman gangguan hambatan dan tantangan.

Simulasi pengamanan objek vital nasional di Pertamina RU VI Balongan.
Foto: dok. Pertamina
Simulasi pengamanan objek vital nasional di Pertamina RU VI Balongan.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pada Jumat pagi (29/06) sekitar pukul 08.30 WIB, sebanyak tujuh orang teroris yang berkendaraan mini bus melakukan serangan secara tiba-tiba ke Pertamina RU VI Balongan, Kabupaten Indramayu. Para pelaku berhasil lolos dari pos pemeriksaan di Pos I dan melumpuhkan petugas penjaga gerbang masuk. Mereka kemudian langsung menuju Gedung Utama, menerobos area perkantoran, dan menyandera GM RU VI dan beberapa pekerja.

Mendapati keadaan tersebut, Section Head Security Pertamina RU VI beserta jajarannya melakukan koordinasi secara internal, untuk kemudian meminta bantuan Batalyon Infanteri Raider 321/Galuh Taruna (Yonif 321/Galuh Taruna) untuk melumpuhkan teroris. Tidak butuh waktu lama, 30 personil setara 1 peleton pasukan Yonif 321/Galuh Taruna, diterjunkan untuk melakukan upaya penanggulangan, dengan melumpuhkan para teroris dan membebaskan para sandera.

photo
Simulasi pengamanan objek vital nasional di Pertamina RU VI Balongan.

Skenario tersebut, kata Rustam Aji, Unit Manager Communication & CSR Refinery Unit VI Balongan PT Pertamina (Persero), merupakan simulasi yang dilaksanakan RU VI Balongan, khususnya Bagian Security, bekerja sama dengan Tim Yonif 321/Galuh Taruna. Sekitar 360 personil Security RU V, TNI, dan Polri dilibatkan dalam kegiatan tersebut. 

"Tujuan simulasi ini adalah agar penanganan dan pengendalian keadaan darurat dapat dilakukan secara cepat dan tepat, terkoordinir dengan baik, dan kegiatan operasional dalam kilang dapat berjalan dengan normal,"  katanya dalam keterangannya kepada Republika.co.id.

Pertamina berkomitmen dalam upaya penanganan ancaman gangguan hambatan dan tantangan, khususnya dalan hal keamanan, termasuk kerja sama dengam unsur TNI. Yonif 321/Galuh Taruna sendiri adalah Batalyon Infanteri berkualifikasi Raider, yang berada di bawah kendali komando Brigade Infanteri 13/Galuh, Divisi Infanteri 1/Kostrad.

Sebagai Objek Vital Nasional, Pertamina RU VI Balongan berperan dalam menjaga pasokan BBM dan LPG untuk wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Adanya ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan di RU VI, apalagi yang mengakibatkan kilang berhenti operasi, dapat berdampak negatif pada kondisi ekonomi, politik, sosial, bahkan kedaulatan bangsa Indonesia.

Pertamina berharap dapat tercipta sinergi dan harmoni yang lebih baik antara perusahaan dengan seluruh lapisan warga masyarakat, khususnya dengan instansi dan aparat pengamanan, sehingga dapat mendukung proses bisnis perusahaan yang semakin lancar dan baik, tanpa kendala suatu apapun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement