Sabtu 30 Jun 2018 00:32 WIB

PM Thailand Kunjungi Gua Tempat Tim Sepak Bola Hilang

Dia memberi dorongan kepada para penyelamat dan menghibur keluarga korban.

Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha (kiri) memberi dukungan pada keluarga tim sepak bola yang hilang di gua di Chiang Rai, Jumat (29/6).
Foto: AP Photo/Sakchai Lalit
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha (kiri) memberi dukungan pada keluarga tim sepak bola yang hilang di gua di Chiang Rai, Jumat (29/6).

REPUBLIKA.CO.ID, CHIANG RAI -- Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha mengunjungi tempat 12 anak laki-laki dan pelatih sepak bola mereka yang hilang di dalam gua, Jumat (29/6). Dia memberikan dorongan kepada para penyelamat dan menghibur keluarga korban.

Pencarian di gua yang terendam air dan terletak di bagian utara Thailand itu memasuki hari keenam pada Jumat. Anak-anak yang berusia antara 11 tahun dan 16 tahun itu, dan asisten pelatih mereka yang berusia 25 tahun hilang pada Sabtu setelah mereka memutuskan menjelajahi kompleks gua Tham Luang di Provinsi Chiang Rai. Mereka masuk ke gua kendati sudah ada peringatan bagi pengunjung bahwa jalan-jalan dan ruang-ruang di dalam gua rawan terendam banjir.

Sepeda-sepeda dan sepatu sepak bola milik anak-anak itu ditemukan dekat pintu masuk. Para penolong berpendapat sidik jari di dalam gua itu bisa ditinggalkan oleh kelompok itu. Tetapi pencarian sejauh ini belum menemukan jejak lain.

Usaha untuk menemukan anak-anak itu telah mencengkeram negara di Asia Tenggara tersebut. PM Prayuth berkata kepada para penolong sebelum memasuki gua tersebut.

"Lakukan apa yang bisa dikerjakan, pemerintah akan mendukungnya. Saya tak cemas dengan pekerjaan para staf tetapi saya cemas dengan waktu yang terus bergulir bagi mereka yang hilang di dalam gua itu. Saya datang untuk memberikan dukungan dan semangat," kata Prayuth.

Tim-tim penyelamat internasional, termasuk satu orang yang dikirim Komando Pasifik Amerika Serikat (PACOM), membantu tentara Thailand, angkatan laut dan kepolisian dalam operasi pencarian yang terhalang hujan deras. Rencana-rencana mengebor sisi gunung semalam untuk mengeluarkan air dari dalam kompleks gua yang luas berhasil sebagian.

"Kami dapat mengebor sisi itu," kata Gubernur Chiang Rai, Narongsak Osatanakorn kepada wartawan.

Gua sepanjang 10 kilomeer itu merupakan salah satu yang terpanjang di Thailand. Para pengunjung biasanya diizinkan masuk hingga 800 meter ke dalam gua. Gua itu punya reputasi sulit untuk dijelajahi.

Seorang pria yang pernah hilang di dalam gua itu pada 2002 bersama dengan empat temannya mengingat kembali pengalamannya di dalam labirin itu. Dia mengatakan adalah sebuah keajaiban dia masih hidup.

Para anggota keluarga yang tampak kelelahan waspada dekat gua itu sementara mereka menunggu perkembangan tentang usaha pencarian orang-orang yang mereka cintai. Prayuth berbicara dengan anggota keluarga setelah mengunjungi gua itu.

"Mereka atlet. Mereka kuat," kata dia kepada kerabat anak-anak tersebut dalam usaha untuk menghibur mereka.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement