REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kurs dolar AS mengalami penurunan terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Fenomena itu terjadi karena euro ditopang oleh berita bahwa para pemimpin Eropa akhirnya mencapai kesepakatan tentang migrasi.
Menyusul pembicaraan maraton semalaman dalam sebuah pertemuan puncak, para pemimpin Eropa akhirnya mencapai kompromi tentang migrasi pada jam-jam awal Jumat (29/6). Menurut kesimpulan KTT, negara-negara anggota Uni Eropa (UE) akan, atas dasar sukarela, mendirikan apa yang disebut "pusat-pusat pengawasan" untuk menjadi tuan rumah dan mentransfer para migran yang mendarat di pantai Uni Eropa.
Euro diperdagangkan naik tajam terhadap dolar AS karena para pedagang percaya kesepakatan migrasi akan menghilangkan beberapa risiko politik yang telah menggantung di atas euro.
Di bidang ekonomi, pendapatan pribadi AS meningkat 60 miliar dolar AS, atau 0,4 persen pada Mei, sejalan dengan konsensus pasar, menurut perkiraan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS pada Jumat (29/6). Sementara itu, "disposable personal income" (pendapatan pribadi yang siap dimanfaatkan) meningkat 63,2 miliar dolar AS, atau 0,4 persen pada Mei, sementara belanja konsumsi pribadi meningkat 27,8 miliar dolar AS, atau 0,2 persen.
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,68 persen menjadi 94,662 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1666 dolar AS dari 1,1555 dolar AS pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris meningkat menjadi 1,3190 dolar AS dari 1,3071 dolar AS pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi 0,7396 dolar AS dari 0,7347 dolar AS.
Dolar AS dibeli 110,89 yen Jepang, lebih tinggi dari 110,62 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9913 franc Swiss dari 0,9986 franc Swiss, dan jatuh ke 1,3147 dolar Kanada dari 1,3272 dolar Kanada.