REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito menjelaskan berdasarkan laporan akhir satgas Ramadhan Pertamina, total konsumsi Pertamax mengalami kenaikan sebesar 15 persen. Sedangkan total konsumsi produk gasoline meningkat sebesar 10 persen.
Adiatma menjelaskan konsumsi elpiji meningkat 4,4 persen dan Avtur naik 1,6 persen. Sementara produk gasoil secara keseluruhan turun sebesar 11 persen.
“Permintaan terhadap Pertamax Series terus meningkat di hampir semua wilayah tujuan mudik, baik Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta maupun Jawa Timur. Ini tren menggembirakan karena produk unggulan Pertamina ini naik secara konsisten sejak awal arus mudik hingga arus balik,” ujarnya.
Bahkan catatan Satgas RAFI 2018, lanjut Adiatma menunjukkan penjualan BBM Kemasan pada layanan tambahan mencapai 2,6 juta liter. Dari jumlah tersebut sebanyak 92 persen atau 2,4 juta liter didominasi oleh penjualan Pertamax.
Menurut Adiatma, saat ini masyarakat mulai menyadari bahwa untuk menjaga performa kendaraan perlu didukung BBM berkualitas dan ramah lingkungan sesuai dengan spesifikasi kendaraan. BBM berkualitas standar internasional Euro 4 ini akan menjadi BBM masa depan. Bahkan, Pertamina selangkah lebih maju, dengan memproduksi dan memasarkan Pertamax Turbo yang memiliki RON 98, dan merupakan spesifikasi tertinggi yang dijual di SPBU Indonesia.
“Selama masa Satgas, Pertamina menyiagakan 2.692 SPBU di sepanjang Jawa – Madura baik jalur tol maupun arteri untuk memberikan layanan 24 jam kepada pemudik. Puncak penyaluran BBM tertinggi terjadi pada H-1, sementara LPG terjadi pada H-2 serta avtur pada H-7,” kata Adiatma.