REPUBLIKA.CO.ID, NUNUKAN -- Tim SAR gabungan menemukan jenazah korban tabrakan speedboat di perairan perbatasan Indonesia dengan Malaysia di Pantai Sei Pancang Kecamatan Sebatik Utara, Ahad (1/7). Jenazah ditemukan pada Sabtu (30/6) sekitar pukul 08.31 wita.
Sesuai hasil identifikasi tim DVI Polri dan RSUD Nunukan, diketahui korban tersebut bernama Yordimus Waton (9 tahun). Ia merupakan anak dari korban meninggal dunia lainnya bernama Agustina Jawakelen yang telah ditemukan sebelumnya. Kepala Seksi Operasi Basarnas Kaltim-Kaltara Octavianto mengatakan, jenazah langsung dievakuasi melalui jalur darat menuju Pelabuhan Bambangan Kecamatan Sebatik Barat untuk dibawa ke RSUD Nunukan.
Penemuan jenazah anak-anak ini menambah jumlah korban tabrakan speedboat menjadi enam orang. Mereka adalah Agustina Jawakelen asal NTT, Anis Platin (pengurus TKI) warga Jalan Tawakkal Kelurahan Nunukan Barat Kabupaten Nunukan, Barek Beguir asal NTT, Viani Nuktin asal NTT, Yordimus Waton (baru ditemukan) dan satu jenazah yang belum teridentifikasi.
Baca juga, 4 TKI NTT Meninggal Akibat Kapal Tenggelam
Sesuai laporan terakhir yang diterima dari korban selamat, jumlah penumpang yang menjadi korban sebanyak 20 orang. Masing-masing TKI dewasa 17 orang, anak-anak dua orang dan seorang motoris. Penumpang yang belum ditemukan sebanyak empat orang, yaitu Solin Kelen (hamil muda enam bulan), Celin Waton, Bastian dan Olong (motoris speedboat).
Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian terhadap korban tersebut. Pada hari ketiga ini, tim SAR melakukan pencarian hingga 146 nautical mile (NM) dengan membagi empat kelompok dan wilayah.
Kelompok pertama melakukan pencarian dengan menyisir wilayah utara hingga perbatasan Indonesia dengan Malaysia. Kelompok kedua menyisir wilayah barat di seluruh pesisir Sebatik Timur, Sebatik Barat dan Sebatik Tengah.
Baca juga, Tabrakan Speedboat di Sebatik, Ketua DPR Sampaikan Duka Cita
Kelompok ketiga menyisir wilayah laut sepanjang Selat Makassar dan kelompok empat melakukan penyelaman di lokasi kejadian. "Pencarian H+3 ini kita bagi tim SAR menjadi empat kelompok dengan wilayah pencarian yang berbeda," ujar dia.
Peristiwa ini terjadi pada Jumat (29/6) sekira pukul 19.00 wita. Speedboat yang ditumpangi TKI itu bergerak dari arah Tawau Negeri Sabah, Malaysia, menuju Pulau Sebatik tabrakan dengan speedboat yang bergerak dengan kecepatan tinggi dari Pulau Sebatik tujuan Malaysia. Informasi yang dihimpun dan keterangan korban selamat, kedua speedboat tersebut tidak ada yang menggunakan lampu penerangan.