Ahad 01 Jul 2018 15:47 WIB

Habib Salim Segaf Aljufri: Sumbangsih Guru Tua Perkokoh NKRI

Guru Tua mengajarkan kepada umat untuk mensyukuri kemerdekaan NKRI.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Didi Purwadi
Ilustrasi pedagang menjajakan poster Guru Tua  atau Habib Sayyid Idrus Bin Salim Al-Djufrie saat perayaan Haul (peringatan hari wafat) Guru Tua yang dihadiri ribuan umat muslim dari seluruh Indonesia di Palu, Sulawesi Tengah.
Foto: Antara/Basri Marzuki
Ilustrasi pedagang menjajakan poster Guru Tua atau Habib Sayyid Idrus Bin Salim Al-Djufrie saat perayaan Haul (peringatan hari wafat) Guru Tua yang dihadiri ribuan umat muslim dari seluruh Indonesia di Palu, Sulawesi Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ulama besar sekaligus pendiri Perguruan Islam Al Khairat, Sayyid Idrus bin Salim Aljufri, genap wafat 50 tahun lampau. Tapi, sampai saat ini, peninggalan besar Al Khairat dan buah pemikiran ulama yang dikenal dengan sebutan Guru Tua itu masih terus digunakan.

Salah satu cucunya, Habib Salim Segaf Al Jufri mengatakan, ajaran Sayyid Idrus bin Salim Aljufri terbukti turut menjaga marwah dan tegaknya NKRI. Habib Salim mengatakan, Guru Tua mengajarkan kepada umat untuk mensyukuri kemerdekaan NKRI dengan mengisi kemerdakaan di bidang pendidikan Agama. Di antaranya, dengan menyiapkan generasi muda yang memiliki kecerdasan intelektual spiritual dan emosional.

"Beliau mengingatkan pemimpin bangsa saat itu agar kesyukuran dibuktikan dengan berbuat yang terbaik untuk seluruh anak bangsa serta membuat syair kesyukuran sesaat usai proklamasi kemerdekaan," ujar Habib Salim usai Haul Emas ke-50 Guru Tua Sayyid Idrus bin Salim Aljufri di Palu, Sulawesi Tengah, dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (1/7).

Menurut beberapa literatur juga, Sayyid Idrus Aljufri mengukuhkan usulan kepada KH Hasyim Asy'ari agar bendera nasional Indonesia usai merdeka adalah merah putih seperti yang dipakai dalam sejarah Indonesia sebelum kemerdekaan. Selain itu, warisan besar Sayyid Idrus bin Salim Aljufri bagi bangsa ini adalah pendirian lembaga pendidikan Islam Al Khairat yang mengimplementasikan tujuan nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa.

Semangat Islam Ahlusunah Wal Jamaah yang dibawa Guru Tua juga terbukti menjadi tulang punggung keislaman dan nasionalisme di Indonesia. "Jika saat ini kita menggaungkan Islam Washatiah, Guru Tua dan para ulama terdahulu sudah mengawalinya dengan pendekatan dakwah yang damai khususnya di wilayah Indonesia Timur," ujar Habib Salim yang merupakan ketua majelis syuro PKS ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement