REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Angka partisipasi pemilih di Kota Bandung pada Pilkada Serentak 2018 mengalami peningkatan dibandingkan lima tahun lalu. Jumlahnya pun melampaui target yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung.
KPU Kota Bandung mencatat angka partisipasi pemilih di Kota Bandung dalam Pilkada Serentak 2018 mencapai 78 persen. Ketua KPU Kota Bandung Rifqi Alimubarok mengatakan, tingkat partisipasi pemilih dalam gelaran Pilkada 2018 ini mengalami peningkatan cukup signifikan.
"Ini lebih dari target di angka 70 persen," kata Rifqi saat dihubungi, Ahad (1/7).
Ia menuturkan hal ini adalah capaian positif dibandingkan tahun 2013. Pada Pilkada 2013 lalu, partisipasi pemilih di Kota Bandung hanya 60,47 persen.
Baca juga, KPU Diminta Transparan Soal Rekapitulasi Pilkada Makassar
Menurut dia, sedikitnya ada lima faktor yang membuat angka partisipasi pemilih di Kota Bandung mengalami peningkatan. Pertama, pelaksanaan pilkada yang dilakukan secara serentak sehingga sosialisasi dilakukan bersama. Kedua, partisipasi pemerintah dalam mensosialisasikan pemilihan wali kota (pilwalkot).
"Kemudian yang ketiga, calon melakukan kampanye yang kreatif menarik. Keempat, bentuk dan cara sosialisasi Pilwalkot Bandung yang menggembirakan. Serta masyarakat semakin cerdas dan melek demokrasi dan pemilu," tuturnya.
Dari 30 kecamatan di Kota Bandung, partisipasinya rata-rata berada di atas angka 70 persen. Kecamatan Ujung berung menjadi wilayah dengan angka partisipasi tertinggi sebesar 83,50 persen. Sementara, kecamatan dengan tingkat partisipasi paling rendah di Kecamatan Sumur Bandung sebesar 72,60 persen.
Baca juga, Pengamat: Tak Relevan Hubungkan Hasil Pilkada dan Pilpres
Ia menuturkan, saat ini proses rekapitulasi data masih dilakukan dilakukan secara bertahap. Proses rekapitulasi sedang dilakukan di tingkat kecamatan hingga 4 Juli. Proses berikutnya akan dilanjutkan ke tingkat kota pada 4-6 Juli. Setelah itu, pengumuman akan dilakukan pada 6 Juli 2018.