REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut berencana mengadakan mutasi besar-besaran usai pilkada berlangsung pekan lalu. Mutasi terhadap para pejabat seharusnya didasarkan pada kinerja. Namun Bupati Garut Rudy Gunawan menyampaikan tendensinya terhadap pejabat Pemkab yang dianggap tidak sopan.
"Masa ada camat yang ngabalieur (buang muka) saat saya datang, katanya ada tugas lain, memangnya ada apa?" keluhnya ketika apel pertama usai pencoblosan di Halaman Setda Garut pada Senin (2/7).
Ia meluapkan amarahnya dalam momen apel pada para PNS yang hadir. Ia menduga ada anak buahnya yang justru tidak netral ketika Pilkada. Ia menuduh ada PNS yang mendukung salah satu calon Bupati pada Pilkada lalu. Padahal PNS semestinya tidak berpihak pada siapapun yang bertarung dalam Pilkada.
"Tapi biarkan (penderitaan itu) sudah berlalu, saya dan dokter Helmi (Wakil Bupati) yang merasakannya," tuturnya.