REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Industri pariwisata, terutama perhotelan di Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami pertumbuhan yang cukup positif selama Mei 2018. Hal ini tergambar dari data statistik yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi NTB.
Kepala BPS Provinsi NTB Endang Tri Wahyuningsih menyampaikan, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel bintang di NTB pada Mei 2018 mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya. "TPK Mei 2018 mencapai 54,06 persen, mengalami kenaikan 1,57 poin dibandingkan dengan TPK Hotel Bintang pada April 2018 yang sebesar 52,49 persen. Jika dibandingkan dengan TPK Mei 2017 sebesar 50,83 persen, berarti mengalami kenaikan sebesar 3,23 poin," ujar Endang dalam jumpa pers di kantor BPS Provinsi NTB, Senin (2/7).
Endang merinci, rata-rata lama menginap (RLM) tamu hotel bintang pada Mei 2018 tercatat 2,52 hari. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 0,52 hari dibandingkan dengan RLM pada April 2018 yang sebesar 2,00 hari. Jika dibandingkan dengan RLM Mei 2017 sebesar 2,24 hari yang berarti juga terjadi sedikit kenaikan sebesar 0,28 hari.
"Jumlah tamu yang menginap di hotel bintang pada Mei 2018 tercatat 73.155 orang yang terdiri atas 53.485 tamu dalam negeri (73,11 persen) dan 19.670 tamu luar negeri (26,89 persen)," kata Endang.
Sementara untuk TPK hotel nonbintang pada Mei 2018 sebesar 29,17 persen mengalami sedikit penurunan 0,27 poin dibanding April 2018 dengan TPK sebesar 29,44 persen. Namun, kata Endang, angka ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan Mei 2017 sebesar 3,74 poin dari 25,43 persen. Pun dengan RLM tamu di hotel nonbintang pada Mei 2018 sebesar 2,18 hari, mengalami kenaikan 0,35 hari dibandingkan dengan RLM pada April 2018.
"Kenaikan ini juga terjadi jika dibandingkan Mei tahun lalu dengan kenaikan sebesar 0,28 hari," lanjutnya.
Endang menambahkan, pertumbuhan positif industri perhotelan di NTB ditopang jumlah penumpang yang datang dan berangkat menggunakan angkutan laut pada Mei 2018 yang naik dibandingkan pada April 2018, masing-masing sebesar 50,24 persen dan 141,64 persen.
Namun, lanjut Endang, peningkatan jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi angkutan laut tidak diikuti moda transportasi angkutan udara. Dalam catatan BPS NTB, jumlah penumpang yang datang melalui penerbangan domestik pada Mei sebanyak 162.455 orang, atau turun sebesar 6,05 persen dari April. Demikian halnya dengan jumlah penumpang yang datang melalui penerbangan internasional juga turun sebesar 5,60 persen menjadi sebanyak 15.772 orang.
Penurunan juga terjadi pada jumlah penumpang yang berangkat pada Mei melalui penerbangan domestik sebanyak 146 ribu orang, atau turun sebesar 11,89 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
"Hal yang sama terjadi pada jumlah penumpang yang berangkat melalui penerbangan internasional yabg juga menurun sebesar 13,33 persen dari 13.926 orang menjadi 12.070 orang," kata Endang.