REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG –- Setelah sempat menurun, aktivitas vulkanis Gunung Anak Krakatau di Perairan Selat Sunda kembali meningkat pada Senin (2/7). Tercatat di Pos Pemantau GAK di Desa Hargo Pancuran, Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Anak Krakatau mengalami peningkatan jumlah letusan, hembusan, dan kegempaan dalam 24 jam terakhir.
“Memang ada peningkatan aktivitas Anak Krakatau dalam 24 jam terakhir,” kata Kepala Pos Pemantau GAK di Rajabasa, Lampung Selatan Andi Suardi, Senin (2/7).
Baca juga: Aktivitas Vulkanik Anak Krakatau tak Pengaruhi Festival
Data yang diperoleh dari Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamatan tercatat ada 446 kali letusan, 70 kali hembusan dan 43 kali gempa dengan low frekuensi. Selain itu, letusan Anak Krakatau mencapai 446 kali dengan amplituodo 29-52 mm dengan durasi 36-321 detik.
Menurut dia, meski ada peningkatan aktivitas vulkanis, status Anak Krakatau masih pada level II Waspada, belum ada peningkatan status. Selanjutnya, larangan kepada pengunjung, wisatawan, nelayan, dan masyarakat masih berlaku dalam radius satu kilometer.
Sejak 18 Juni lalu, aktivitas vulkanis Anak Krakatau mulai meningkat. Pada Senin (25/6), tercatat adanya erupsi pada pukul 7.14 dengan tinggi kolom abu terpantau mencapai satu kilometer di atas puncak gunung. Namun, aktivitas tersebut menurun dengan kolom abu vulkanis yang keluar tipis dengan ketinggian hanya 50 meter.