REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -– Kemarin malam, Sekjen Kemenag Nur Syam bertolak ke Roma, Italia. Kunjungan ini guna mengikuti Dialog Antar-Agama Masyarakat Indonesia di Eropa.
“Dialog ini digelar oleh Kedutaan Besar Indonesia di Vatikan. Dialog ini penting karena kerukunan umat beragama merupakan program utama di Kemenag,” kata Nur Syam dalam keterangan tulis yang diterima Republika.co.id, Senin (2/7).
Menurut Nur Syam, dialog ini mengundang 45 peserta dari 22 negara di Eropa. Indonesia turut hadir sejumlah tokoh agama, Philip Wijaya (Buddha), Henriette (Kristen), Romo Sunarko (Katolik), Wisnu Tenaya (Hindu), serta Abdul A’la (akademisi UIN Sunan Ampel Surabaya).
Selain itu, hadir juga Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag Fery Meldy, perwakilan dari Kemenlu, BPIP dan Staf Khusus Presiden untuk dialog antar agama dan peradaban.
“Indonesia dikenal sebagai negara yang sangat mengedepankan kerukunan umat beragama. Indonesia adalah contoh yang kongkrit bagaimana pemerintah, organisasi keagamaan dan masyarakat beragama menjunjungnya dengan sangat tinggi,” ujarnya.
Nur Syam didaulat membuka dialog umat beragama di Vatikan, sekaligus mendengarkan paparan dan diskusi dengan tokoh-tokoh agama dari Indonesia dan para mukimin di Eropa yang tertarik dengan issu keagamaan dan kebangsaan. Dalam rencananya dijadwalkan bertemu dengan para pastur di Vatikan dan juga dengan pemerintah Italia.
“Issu keagamaan memang menjadi area yang sangat dinamis. Sebab kerukunan umat beragama itu ibarat sebuah orkestra yang mestinya bisa menghasilkan pemaduan suara yang harmonis. Tetapi ketika ada kesalahan memainkannya, pastilah keharmonisan suara itu akan hilang,” tuturnya.
Diharapkan dialog ini dapat membangun kesepahaman serta memperkuat jalinan harmoni dan kerukunan umat beragama.