REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG – Pascarevitalisasi kawasan situs arkeologi Bukit Siguntang ditandai dengan peresmian galeri Bukit Siguntang oleh Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin pekan lalu. Kini kawasan bersejarah yang terletak di tengah kota Palembang tersebut telah berganti nama.
“Situs Arkeologi Bukit Siguntang yang selama ini menjadi salah satu destinasi wisata di Palembang kini namanya menjadi Bukit Seguntang. Masyarakat selama ini sudah lama akrab menyebutnya dengan Bukit Siguntang. Itu penyebutan yang keliru,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel Iren Camelyn, Senin (2/7).
Menurut Irene Camelyn, saat meresmikan galeri Bukit Seguntang di kompleks Bukit Seguntang, Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP) Vebri Al Lintani telah memberi penjelasan tentang nama bukit yang terletak di Kelurahan Bukit Lama tersebut.
“Penyebutan yang benar adalah Bukit Seguntang bukan Bukit Siguntang. Tentang nama Seguntang DKP mengacu pada telaah sejarah bahasa. Dalam aksara Arab gundul kata se ditulis dengan hurup ‘sin’ karena itu biasa dibaca (Si)guntang. Orang Arab Melayu tidak biasa dengan lafaz se karena dalam aksara arab tidak ada huruf e. Sejak itu masyarakat menyebutnya Siguntang,” kata Vebri.
Sementara kata Guntang, menurut Vebri, dalam bahasa Melayu berarti pelampung. “Masa lalu, tampak dari kejauhan, bukit ini seperti mengapung di tengah laut. Bukit ini di sekitarnya dulu dikelilingi sungai dan rawa. Ada juga yang mengatakan Seguntang merupakan mercu suar yang menjadi tanda telah tiba di ibu kota Sriwijaya,”ujarnya.
Kawasan Bukit Seguntang terletak pada bentang lahan tertinggi di kota Palembang dengan ketinggian 26 meter di atas permukaan laut. Menurut Vebri, tak heran jika Dapunta Hyang dan 20 ribu bala tentaranya memilih kawasan Bukit Seguntang sebagai titik awal mendirikan kerajaan Sriwijaya.
Hingga saat ini Bukit Seguntang masih menjadi dataran tertinggi di Kota Palembang dengan luas lahan yang masih terpelihara sekitar 16 hektar. Sebagai destinasi wisata menurut Vebri Al Lintani, situs Bukit Seguntang memiliki nilai sejarah yang tinggi, selain sebagai cikal bakal Kerajaan Sriwijaya. “Lokasi ini pula diyakini sebagai awal mula pusat peradaban Melayu,” katanya.