REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbagai program bantuan respons darurat kekeringan dilakukan PKPU Human Initiative di Somalia. Selama kurun waktu dua tahun, PKPU telah menyelesaikan pembangunan 26 unit Sumur yang tersebar di tujuh provinsi. Tak hanya warga, sumur ini juga dimanfaatkan untuk memberi minum ternak dan mengairi lahan pertanian.
Progran Water for Live ini terdiri atas tiga unit sumur dalam yang dilengkapi dengan panel tenaga surya dan mesin pembangkit. Sementara 23 unit lainnya merupakan sumur dangkal.
Mohammad Mochtar, mitra lokal PKPU Human Initiative sebagai kepala proyek di Mogadishu, Somalia, mengungkapkan, kehadiran sumur dalam ini menyelamatkan penduduk dari ancaman kelaparan, penyakit dan kematian. Selain itu, juga untuk melayani kebutuhan ternak dan lahan pertanian sebagai mata pencaharian utama.
Ternak yang umum di wilayah tersebut di antaranya kambing, sapi dan unta serta sebagian ternak ayam. Sementar,a keledai digunakan penduduk lokal sebagai alat transportasi dan pengangkutan barang hasil panen atau barang jual beli.
Sumur dalam untuk warga Somalia.
Mochtar menambahkan, sumur dalam juga melayani pengairan lahan pertanian di antaranya jagung, kacang tanah, buah-buahan dan sayuran. Sumur dalam akan memastikan pasokan air dan menghindari kekhawatiran jika sewaktu-waktu terjadi kemarau panjang yang menyebabkan kekekeringan dan gagal panen.
Saat ini, lokasi tempat dibangunnya sumur dalam telah dimanfaatkan oleh penduduk lokal membuka lahan pertanian. Ini seperti terlihat di Desa Harare Cadle Distrik Bal'ad, Provinsi Middle Shabelle. Kawasan ini merupakan wilayah yang terdampak langsung kekeringan. Wilayah yang dihuni 4.500 keluarga ini membuka lahan baru. Sementara, di lokasi sumur dalam ketiga di provinsi Somaliland bagian utara, masyarakatnya juga sudah membuka lahan pertanian baru.
Sumur dalam yang dilengkapi dengan fasilitas panel tenaga surya dan mesin pembangkit. Kehadiran sumur ini mencukupi kebutuhan air sehari-hari penduduk di sekitarnya.
Fasilitas ini juga memastikan kelangsungan hidup penduduk yang layak dan bermukim menetap. Ini juga merupakan awal bagi pengungsi dan penduduk lokal untuk mengembangkan aspek kehidupan lain seperti pertanian, peternakan, pendidikan dan ekonomi secara berkesinambungan.