Selasa 03 Jul 2018 17:37 WIB

Nining Diduga tak Tenggelam

Kecelakaan di Laut Selatan bukan karena mitos, melainkan kesalahan manusia,

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Teguh Firmansyah
Nining dibawa dari rumahnya ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi untuk menjalani perawtan karena lemas tidak mau makan Senin (2/6).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Nining dibawa dari rumahnya ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi untuk menjalani perawtan karena lemas tidak mau makan Senin (2/6).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Petugas Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi angkat suara mengenai berita Nining yang heboh saat ini. Mereka menilai pada saat kejadian tidak ada pengunjung yang tenggelam berdasarkan hasil pengecekan ke lapangan.

"Kemungkinan hilang atau terpisah keluar dari rombongan,’’ ujar Kepala Divisi Operasional dan Diklat, Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Asep Edom Saepuloh Selasa (3/7).

Asep mengaku pada saat kejadian ada di lokasi dan melakukan pengecekan. Hasilnya, kata Asep, tidak ada pengunjung yang tenggelam meskipun ada laporan hilang. Hal ini juga diperkuat dengan keterangan dari saksi keluarga yang dipanggil untuk memastikan apakah korban tenggelam atau hilang.

Namun, lanjut Asep, petugas SAR gabungan tetap melakukan upaya pencarian terhadap Nining. Namun hingga sepekan berlalu Nining tidak juga ditemukan.

Kasus kecelakaan laut di selatan Kabupaten Sukabumi Jawa Barat sekitar 99 persen akibat kesalahan manusia. Salah satunya pengunjung yang tidak mematuhi aturan atau rambu-rambu peringatan yang berada di pinggir pantai.

Baca juga, Dokter tak Temukan Luka Tenggelam di Tubuh Nining.

Di sisi lain, Asep menerangkan, kasus kecelakaan laut di selatan Sukabumi bukan karena mitos melainkan kesalahan manusia. Ia memastikan sekitar 99 persen orang kecelakaan akibat tidak mematuhi aturan yang ditetapkan penjaga pantai atau kesalahan manusianya sendiri.

Misalnya ketika ada rambu bendera merah di pinggir pantai pengunjung mengabaikannya. Bahkan orang lebih senang bermain di tanda bendera merah, padahal daerah tersebut berbahaya. Contohnya, daerah karang yang sebenrnya bukan untuk kawasan berenang akan tetapi pengunjung nekad bermain di sana.

Di sepanjang momen libur lebaran tercatat ada sebanyak 65 insiden kecelakaan laut di obyek wisata pantai selatan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kasus tersebut terjadi di sejumlah titik wisata pantai Sukabumi sejak hari pertama lebaran Sabtu (16/6) lalu.

Nining, warga Kampung Cibunar, RT 05 RW 02, Desa Gedepangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, awalnya dilaporkan tenggelam oleh adik kandungnya dan cucunya kepada tim SAR pada 8 Januari 2017 lalu di Pantai Citepus Kebon Kalapa sekitar pukul 09.00 WIB. Beberapa hari kemudian laporan itu dicabut.

Pamam Nining bermimpi korban ingin dijemput di Citepus, Palabuhanratu.  Selanjutnya keluarga berangkat ke Palabuhanratu. Nining berhasil ditemukan keluarga pada pukul 24.00 WIB. Pencarian awalnya dilakukan saudara Nining yang lebih dulu mencari di sekitar Pantai Citepus.

Tim dokter dari RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi yang merawat korban mengatakan, hasil pemeriksaan sementara dalam kondisi baik. Nining namun lemah karena tidak mau makan.

"Tidak ada tanda luka tenggelam maupun cairan di dalam tubuhnya,’’ ujar Ketua Tim Penanganan Keluhan dan Informasi RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi Wahyu Handriana kepada wartawan Senin (2/7) sore.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement