Rabu 04 Jul 2018 04:30 WIB

Jalan Panjang Evakuasi Tim Sepak Bola Thailand di Gua

Menyelam di dalam gua harus melalui air yang dingin dan berlumpur.

Foto yang dikeluarkan Tham Luang Rescue Operation Centre, tim pencari berjalan memasuki kompleks gua di mana 12 anak dan pelatih sepak bola mereka hilang selama 10 hari di Mae Sai, Provinsi Chiang Rai, Thailand, 2 Juli 2018.
Foto: AP/Tham Luang Rescue Operation Centre
Foto yang dikeluarkan Tham Luang Rescue Operation Centre, tim pencari berjalan memasuki kompleks gua di mana 12 anak dan pelatih sepak bola mereka hilang selama 10 hari di Mae Sai, Provinsi Chiang Rai, Thailand, 2 Juli 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, CHIANG RAI -- Masyarakat Thailand merayakan penemuan 12 anak laki-laki dan asisten pelatih sepak bola mereka yang ditemukan selamat setelah hilang di gua selama 10 hari. Mereka semua dalam kondisi selamat, tetapi sekarang upaya penyelamatan internasional besar-besaran telah mengalihkan perhatian ke tantangan berikutnya, yakni mengeluarkan kelompok itu dari gua.

Inilah situasinya sekarang

photo
Sumber: ABC

Unit penyelam Angkatan Laut Thailand pada halaman Facebook-nya menyebutkan anak-anak itu telah diberi makan jel energi. Gubernur Provinsi Chiang Rai, Narongsak Osatanakorn, mengatakan tim medis juga telah dikirim ke dalam gua untuk menilai kesehatan mereka.

"Petugas medis telah mengevaluasi anak-anak untuk melihat apakah kesehatan mereka dalam kondisi baik. Kami akan merawat mereka sampai mereka memiliki kekuatan yang cukup untuk bergerak sendiri, dan kemudian kami akan mengevaluasi situasi untuk membawa mereka keluar lagi nanti," katanya.

photo
Foto yang dirilis Tham Luang Rescue Operation Center menunjukkan tim sepak bola remaja Thailand dan pelatihnya saat ditemukan di dalam gua yang setengah terendam banjir di Mae Sai, Chiang Rai, Thailand, Senin (2/7).

Narongsak mengatakan memperbaiki jalur tali dan mengerahkan tangki oksigen di sepanjang rute ke kelompok itu telah membuat segalanya lebih mudah bagi penyelam penyelamat. Masih belum jelas bagaimana anak-anak dan pelatih mereka berhasil bertahan sembilan hari terperangkap di dalam kompleks gua, yang membentang 10 kilometer ke sebuah gunung dekat perbatasan dengan Myanmar.

Koresponden ABC Asia Tenggara Liam Cochrane mengatakan kelompok itu ditemukan hampir empat Km di dalam gunung. "Masih bisa beberapa hari lagi yang tersisa dalam operasi penyelamatan ini, berusaha mengeluarkan anak-anak itu," katanya.

Hujan musiman yang menyebabkan kelompok itu terperangkap di gua menghambat upaya penyelamatan dan cuaca buruk belum berakhir. Lorong yang mengarah ke rombongan itu sangat sempit, sehingga sulit bagi penyelam dan perlengkapan mereka untuk menyesuaikan diri.

Salah satu pilihan adalah menunggu air surut

Menurut Cochrane, telah terjadi jeda dalam hujan selama beberapa hari, tetapi lebih banyak cuaca buruk diperkirakan pada Rabu. Dia mengatakan pompa beroperasi 24 jam sehari dalam upaya menurunkan permukaan air di dalam gua, tetapi belum ada informasi apakah itu cukup membuat perbedaan bagi korban untuk keluar.

Anmar Mirza, seorang ahli penyelamatan gua terkemuka dari Amerika mengatakan jika kelompok itu harus menunggu, mungkin akan sulit mendapatkan pasokan yang cukup bagi mereka karena lorong sempit di dalam gua.

Pilihan lain mengajarkan keterampilan dasar menyelam

Namun, Mirza mengatakan itu bisa menjadi pilihan yang lebih berbahaya. Penyelaman sejauh empat Km keluar dari gunung adalah melalui air yang dingin dan berlumpur yang menyulitkan penyelam Angkatan Laut Thailand.

"Mencoba mengambil non-penyelam melalui gua adalah salah satu situasi paling berbahaya yang mungkin, meski jika penyelaman relatif mudah," katanya.

"Itu juga menimbulkan pertanyaan: Jika penyelaman sulit maka pasokan akan sulit, tetapi risiko mencoba untuk mereka menyelam keluar juga secara eksponensial lebih besar."

Penyelam gua dan insinyur Australia Ron Allum mengatakan kepada ABC News  menyelam akan cukup menakutkan. "Jika mereka punya lampu. Yang akan Anda temukan hanyalah cahaya cokelat di depan Anda. Mereka tidak punya referensi visual," katanya.

photo
Penyelam asing di kompleks gua Tham Luang ikut membantu pencarian tim sepak bola yang menghilang selama 10 hari, 1 Juli 2018. (Reuters/Soe Zeya Tun)

Atau mereka bisa sama-sama tidak melewati air

Cochrane mengatakan ribuan tentara telah menjelajahi gunung mencari lubang ventilasi yang bisa jadi jalan pintas ke gua. "Saya percaya penyelam Angkatan Laut dari Thailand akan terus menjelajah di sekitar daerah di mana anak-anak itu ditemukan untuk melihat apakah ada daerah lain yang mungkin bisa mereka mengamankan diri jika air tanah naik lagi atau mungkin beberapa cara alternatif untuk keluar," kata dia.

Namun untuk saat ini, kelompok itu hanya harus menunggu sampai tim penyelamat memutuskan melakukan langkah selanjutnya. "Gubernur provinsi telah memperingatkan media, oleh karena itu seluruh masyarakat mengawasi ini, itu bisa menjadi proses yang lambat," kata Cochrane.

Anak-anak itu, yang berusia antara 11 dan 16 tahun itu, hilang bersama pelatih mereka yang berusia 25 tahun setelah latihan sepakbola pada 23 Juni mereka pergi menjelajahi kompleks gua Tham Luang di Chiang Rai, kota paling utara terbesar di Thailand.

Enam pakar SAR dari Kepolisian Federal Australia (AFP), yang memiliki keterampilan pencarian dan penyelamatan dan menyelam ikut terlibat dalam upaya penyelamatan.

AP/Reuters/ABC

Simak beritanya dalam Bahasa Ingris di sini.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-07-03/jalan-panjang-evakuasi-tim-sepakbola-thailand-yang-hilang-di-gua/9935666
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement