REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Bulukumba, Darfianmukri, mengatakan proses evakuasi korban KM Lestari Maju belum selesai sepenuhnya. Sebab, para petugas di lapangan mendapatkan sedikit kendala karena faktor cuaca.
"Cuacanya tidak bersahabat, angin tidak menentu, ombak, dan juga hujan," ujar Darfianmukri saat dihubungi dari Jakarta, Selasa (3/7).
Darfianmukri mengatakan Basarnas bersama kepolisian serta instansi terkait lainnya masih terus melakukan proses evakuasi. Ia menambahkan sebagian yang berhasil dievakuasi telah dibawa ke rumah sakit terdekat serta dibawa ke Puskesmas.
Hingga Selasa petang, tenggelamnya kapal Lestari Maju di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, telah menyebabkan 12 korban meninggal dunia. "Update per pukul 17.20 WIT korban meninggal dunia sudah ada 12 orang," kata Darfianmukri.
Hanya saja, Darfian mengaku belum bisa merincikan siapa saja korban tersebut. Informasi kata dia, didapatkan dari Kapolres Selayar. "Ini baru info dari bapak Kapolres Selayar dan data masih di posko pelabuhan," ujarnya.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis 12 nama korban tewas yang sudah berhasil diidentifikasi. Data sementara korban meninggal KM Lestari Maju:
- H. Abd. rasyid (60) beralamat di Benteng
- Andi Junaeda (50) beralamat di Bone
- St Saerah (50) beralamat di Onto
- Identitas tidak diketahui (perempuan berusia sekitar 70 th)
- Rosmiati (40) berprofesi guru SMK Kesehatan Selayar, Jl. Mangga Benteng
- Rajmaeni alias Ati Raja (50) beralamat di Barat Lambongan
- Denniamang (60) beralamat di Polong
- Hj. Sakinah beralamat di Jl. Bulu Lasiang Sinjai
- Anak laki laki berumur 2 tahun, identitas tidak diketahui
- Anak perempuan berumur 3 tahun, identitas tidak dikenal
- Laki-laki tidak dikenal, beralamat di Pajjukukang
- Nini Nurianti (30) beralamat di Bonea Selayar