REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menilai letusan Gunung Agung di Bali tidak akan mengganggu Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia. Ia mengatakan letusan Gunung Agung yang terjadi sejak Senin (2/7) tidak separah yang terjadi pada Maret 1963 yang memakan korban hingga 1.100 jiwa.
"Kalau yang saya dapat laporan itu meletusnya seperti Sinabung, jadi tidak dalam konteks seperti tahun 1963," katanya. Menurut mantan Menko Polhukam itu, apa yang terjadi pada Gunung Agung sama halnya yang terjadi pada Gunung Merapi di Yogyakarta yang masih sering mengalami erupsi kecil.
"Ya kayak Merapi gitu 'batuk-batuk'. Kadang batuknya agak keras," katanya. Namun, Luhut mengatakan kondisi tersebut tidak akan mengganggu karena dampaknya hanya akan terasa sekitar 4 kilometer saja.
Ia juga memastikan pada Oktober mendatang saat dihelatnya Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia, arah angin akan bertiup ke arah timur sehingga dipastikan tidak mengganggu acara internasional itu. "Pada bulan Oktober, arah angin dalam sepuluh tahun kami pantau itu selalu ke timur. Jadi hampir tidak ada masalah. Pasti enggak ganggu (pertemuan)," katanya yang jadi Ketua Panitia Nasional Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia itu.
Secara geografis, Gunung Agung terletak 65 kilometer dari Denpasar dan 73 km dari Nusa Dua. Arah angin yang diprediksi ke arah timur laut diyakini tidak akan berdampak signifikan terhadap kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi di Pulau Dewata