Rabu 04 Jul 2018 16:01 WIB

Sembilan dari 10 Kabupaten/Kota di NTB Terdampak Kekeringan

Kekeringan mulai tampak saat Ramadhan

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Friska Yolanda
Kekeringan
Foto: Antara
Kekeringan

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan kekeringan mulai terdampak di sembilan dari sepuluh kabupaten/kota yang ada di NTB. Meskipun demikian, kekeringan yang terjadi bersifat belum merata.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD NTB Agung Pramuja mengatakan, berdasarkan pantauan BPBD NTB, seluruh wilayah di Pulau Lombok seperti Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Lombok Utara, atau minus Kota Mataram, terdampak kekeringan. Sedangkan seluruh wilayah di Pulau Sumbawa, seperti Kabupaten Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Bima, dan Kota Bima juga mengalami hal serupa.

"Kekeringan ini sudah mulai menampakan wujudnya. Dari sepuluh kabupaten/kota, sembilan (wilayah) sudah terdampak kekeringan, kecuali Kota Mataram," ujar Agung kepada Republika.co.id di Mataram, NTB, Rabu (4/7).

di Lombok bagian selatan, wilayah yang terdampak wilayah Pujut, Praya Timur, Praya Barat, Praya Barat Daya, dan Jerowaru. Di Lombok utara, daerah yang kekeringan di Kayangan dan Bayan. Daerah Lombok barat terjadi kekeringan di Sekotong Tengah, Kuripan, Banyu Urip. Sementara di Lombok timur, daerah yang kekeringan di Keruak dan Sakra Timur.

Agung menyampaikan, kekeringan yang terjadi saat ini di NTB belum bersifat merata. Jumlah kekeringan, kata dia, masih di bawah 100 desa, atau jauh lebih sedikit saat terjadi kekeringan pada tahun lalu yang berdampak terhadap sekira 380 desa se-NTB.

"Kekeringan mulai nampak sebenarnya dari puasa, sudah ada beberapa tempat (terdampak) waktu itu, kami minta BPBD kabupaten amankan pertama mushala yang kekurangan air. Kekeringan ini ada yang sifatnya terus menerus, dan ada juga yang sementara," kata dia menjelaskan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement