REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau, hingga saat ini belum mempertimbangkan untuk menambah rombongan belajar di sekolah-sekolah negeri. Tambahan ini diharapkan warga agar anak-anak mereka dapat masuk ke sekolah negeri.
"Untuk penambahan rombongan belajar, belum sampai ke situ. Itu situasional, menyesuaikan saja," kata Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad di Batam, Rabu (4/7).
Pemerintah kota (pemkot) akan mempertimbangkan penambahan rombongan belajar jika daya tampung tidak cukup dan peminat membeludak. Namun, Amsakar berharap masyarakat mau menyekolahkan anaknya di swasta dan tidak terus bergantung pada sekolah negeri, karena jumlahnya yang terbatas.
Ia mengatakan jumlah sekolah swasta mencapai 60 persen dari total sekolah di Batam. Bila masyarakat menyekolahkan anaknya di sana, tidak akan ada masalah kekurangan kursi.
"Swasta dimanfaatkan, jangan bergantung pada sekolah negeri. Jumlahnya belum dapat mendukung. Kalau lokasi rumahnya lebih dekat dengan swasta, kami sarankan sekolah di swasta," kata dia.
Mengenai pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), ia menilai sejauh ini tidak ada masalah.
Pemkot telah memanggil seluruh kepala sekolah dalam rapat beberapa waktu lalu, demi memastikan pelaksanaan PPDB sesuai.
"Kami berharap, dengan memanggil kepala sekolah, PPDB berjalan lancar, tidak ada praktik yang tidak baik di dalamnya," kata dia.
Terkait rombongan belajar, Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan mengatakan jumlah kuota siswa di setiap sekolah sudah maksimal. Artinya, penambahan rombongan belajar belum bisa dilakukan.