REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Eastspring Investment Indonesia menyatakan, berinvestasi lewat instrumen syariah bisa menjadi alternatif investasi di tengah kondisi pasar yang tidak menantu seperti sekarang. Apalagi, regulator turut berkomitmen penuh mendukung investasi syariah di Tanah Air.
"Pengelolaan investasi syariah harus sesuai prinsip syariah dan bisa meningkatkan produk syariah. Jadi bukan hanya meng-copy produk konvensional," ujar Chief of Product Development & Life Investments Eastspring Indonesia Rian Wisnu Murti saat ditemui usai halal bihalal bersama media di Jakarta, Rabu (4/7).
Ia menyebutkan, kini perusahaan manajer investasi tersebut memiliki dua produk syariah. Pertama produk equity yaitu Eastspring Syariah Equity Islamic Asia Pasific USD, kedua produk FI syariah yaitu Eastspring Syariah Fixed Income amanah.
"Produk syariah perlu dipasarkan ke publik dan dijelaskan kalau konsep investasi syariah sangat sederhana serta sangat mudah dicerna," jelas Rian. Hanya saja, ia menambahkan, investasi syariah memiliki beberapa aturan terutama terkait akad.
Kini, kata dia, instrumen investasi syariah pun mencoba mengejar agar dapat bisa berkompetisi dengan konvensional. "Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga sudah mengeluarkan aturan untuk perusahaan aset manajemen agar memiliki produk syariah. Maka Eastspring lakukan kajian terus untuk perluat produk syariah yang bisa diterima masyarakat," tuturnya.
Ia meyakini, ke depannya investasi syariah bisa menjadi pilihan utama masyarakat. Hanya saja tidak bisa langsung, melainkan perlu waktu.
Chief Investment Officer Eastspring Indonesia Ari Pitojo menambahkan, investasi syariah dapat menjadi alternatif investasi sebab risikonya lebih kecil. "Kita berinvestasi di saham emiten syariah kuat yang hutangnya sedikit. Sebab, dalam kondisi krisis, perusahaan yang banyak hutang banyak kena," katanya pada kesempatan serupa.
Sebagai informasi, total dana kelola dari produk equity syariah Eastspring Indonesia pada Mei 2018 sebesar 21 miliar dolar AS. Sedangkan jumlah dana kelola produk Amanah per Mei tahun ini sebanyak Rp 480,91 miliar.