Kamis 05 Jul 2018 12:56 WIB

Hari Lanjut Usia di Yogyakarta Digelar Meriah

Peringatan mengangkat tema Lanjut Usia Sejahtera Masyarakat Bahagia.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Esthi Maharani
Peringatan ke-22 kali ini mengangkat tema Lanjut Usia Sejahtera Masyarakat Bahagia
Foto: Wahyu Suryana / Republika
Peringatan ke-22 kali ini mengangkat tema Lanjut Usia Sejahtera Masyarakat Bahagia

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Acara puncak peringatan Hari Lanjut Usia Nasional 2018 di Yogyakarta berlangsung meriah. Peringatan ke-22 tahun kali ini mengangkat tema Lanjut Usia Sejahtera Masyarakat Bahagia.

Peringatan dihadiri Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Menteri Sosial Idrus Marham, Menko PMK Puan Maharani dan Ketua Komisi 8 DPR Ali Taher. Sebelum dimulai, peringatan dimeriahkan gamelan, tarian tiga generasi dari Institut Seni Yogyakarta sampai demo simulasi lansia siaga bencana.

Ketua Umum Panitia, Haryono Suyono mengatakan, peringatan kali ini sudah dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Puncaknya, dimeriahkan dengan melibatkan penampilan-penampilan dari tiga generasi.

"Termasuk, penampilan kuda lumping dari lansia, anak-anak lansia dan cucu-cucu lansia," kata Haryono di Lapangan Paskhas TNI AU, Kamis (4/7).

photo
Puncak Hari Lanjut Usia Nasional 2018 di Lapangan Paskhas TNI AU Yogyakarta, Kamis (5/7). (Wahyu Suryana / Republika)

Ia menerangkan, puncak peringatan dilaksanakan di Yogyakarta karena sampai saat ini memiliki persentase lansia paling banyak. Tahun ini, panitia memberikan usulan tiga tokoh yang memiliki kepedulian terhadap lansia.

Mereka, lanjut Haryono, dinilai telah memberikan perhatian yang sangat tinggi kepada lansia. Ketiga tokoh itu merupakan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Timur Nina Sukarwo dan Bupati Merangin Al Haris.

"Ketiga tokoh kami usulkan untuk mendapat penghargaan pada pagi ini," ujar Haryono.

Selain itu, Hari Lanjut Usia turut memberikan penghargaan kepada empat kategori lain. Untuk kategori umum diberikan kepada Nursidah Latif dari Aceh, Herleni dari Medan dan Sri Sukini dari Malang.

Untuk kategori lembaga diberikan kepada Panti Lansia Bhakti Kasih dari Pangkalpinang, Wahyu Mandiri dari Makassar dan Dharma Bhakti dari Wonogiri. Untuk kategori kelompok diberikan kepada Mugi Waras dari Yogyakarta.

"Terakhir, penghargaan diberikan untuk kategori keluarga yang jatuh kepada keluarga Sumadi dari Mungku Mungku dan keluarga Anugerah dari Kepulauan Riau," kata Haryono.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengingatkan, lansia harus terus mengisi sisa usia dengan kegiatan-kegiatan bermanfaat. Tujuannya, agar lansia terbiasa mandiri dan tidak menyusahkan anak-anak dan cucu-cucu.

Ia berpesan, lansia harus sudah mengantisipasi agar tidak terkena post power syndrome yang bisa meredupkan semangat hidup seseorang. Sultan berharap, lansia dapat terus menghasilkan karya-karya dalam mengisi sisa-sisa usianya.

"Berbahagialah, kaum lansia Indonesia siap mewujudkan lansia sejahtera rakyat bahagia," ujar Sultan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement