Kamis 05 Jul 2018 14:59 WIB

Korban Racun Agen Saraf Kembali Ditemukan di Inggris

Empat bulan sebelumnya, agen mata-mata Rusia terkena racun Novichok.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Lokasi penyerangan terhadap Sergei Skripal.
Foto: Jonathan Brady/PA via AP
Lokasi penyerangan terhadap Sergei Skripal.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dua warga negara Inggris, Charlie Rowley (45 tahun) dan Dawn Sturgess (44), ditemukan tidak sadarkan diri pada Ahad (1/7) lalu di Amesbury, Inggris. Keduanya dilaporkan terkena paparan racun agen saraf Novichok, yang pernah dikembangkan Rusia.

Jenis racun yang sama juga digunakan dalam serangan terhadap mantan agen mata-mata Rusia, Sergey Skripal, dan putrinya, Yulia, empat bulan lalu. Rowley dan Sturgess juga ditemukan di lokasi yang tidak jauh, hanya 8 mil, dari lokasi serangan Skripal di Salisbury.

Sejumlah saksi mengatakan, Rowley dan Sturgess terlihat berhalusinasi dan mengeluarkan buih dari mulut mereka. Identifikasi racun yang menyerang mereka dilakukan oleh ilmuwan Inggris di laboratorium penelitian militer AS di Porton Down.

photo
Mantan agen intelijen Rusia Sergey Skripal.

Pihak berwenang mengatakan, kasus pertama dan kedua mungkin memiliki keterkaitan meski mereka belum bisa memberikan penjelasan. Mereka juga belum mengetahui bagaimana kedua korban baru tersebut bisa terkena paparan agen saraf yang sama dengan yang digunakan untuk meracuni Skripal.

“Kami belum bisa mengatakan apakah agen saraf yang digunakan berasal dari sumber yang sama dengan yang digunakan untuk menyerang Skripal. Kemungkinan adanya keterkaitan dari dua kasus ini akan menjadi bagian dari penyelidikan kami,” kata Komisaris Asisten Scotland Yard, Neil Basu, yang memimpin satuan tugas kontraterorisme, Rabu (4/7), seperti dilaporkan The Washington Post.

Basu tidak menjelaskan bagaimana atau di mana korban terkena paparan agen saraf. "Prioritas tim investigasi sekarang adalah menetapkan bagaimana kedua orang ini bisa bersentuhan dengan agen saraf tersebut," ujarnya.

"Saat penyelidikan terkait kasus percobaan pembunuhan Sergei dan Yulia Skripal masih berlangsung, detektif terus meneliti semua bukti yang ada dan mengikuti setiap kemungkinan untuk mengidentifikasi pihak yang bertanggung jawab," kata Basu.

Polisi Inggris menyatakan, insiden Rowley dan Sturgess tersebut merupakan insiden besar. Pada awalnya mereka menduga kedua orang itu mengonsumsi heroin atau kokain dari obat-obatan yang terkontaminasi.

Sam Hobson (29 tahun), teman Rowley dan Sturgess, mengatakan kepada Daily Telegraph bahwa sehari sebelum keduanya ditemukan tak sadarkan diri, mereka berada di Salisbury untuk mengunjungi sejumlah tempat di pusat kota, tidak jauh dari tempat Skripal ditemukan. Polisi segera mengepung beberapa tempat di Amesbury dan Salisbury yang telah didatangi oleh mereka, termasuk gereja, apotek, dan taman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement