REPUBLIKA.CO.ID, PASURUAN -- Kapolres Pasuruan AKBP Raydian Kokrosono lewat siaran persnya membenarkan adanya ledakan diduga bom di dalam sebuah kontrakan di Kelurahan Pogar, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Kamis (5/7). Raydian mengatakan, berdasarkan keterangan saksi bernama Hariono (52 tahun) yang tinggal di sekitar kejadian, ledakan terdengar hingga tiga kali.
"Jadi saat saksi sedang berada di dalam rumahnya, tiba-tiba mendengar suara ledakan sebanyak tiga kali dari dalam rumah Saudara Saprani yang dikontrak oleh satu keluarga," kata Raydian dalam siaran persnya, Kamis (5/7).
Raydian menjelaskan, setelah ledakan pertama terjadi, saksi langsung mendatangi rumah tersebut dan mencoba mengecek ke dalam rumah. Namun, saat berada di dalam rumah tersebut saksi mencium bau mesiu dan karena takut akhirnya saksi keluar.
Setelah berada di luar rumah, saksi kembali mendengar ledakan kedua yang akhirnya membuat warga menjauh dari lokasi kejadian. Saat warga berusaha menjauh dari rumah tersebut, terlihat orang yang tidak dikenal keluar dari dalam rumah sambil membawa tas ransel.
"Saat itu petugas kepolisian mengejar ke arah barat yang kemudian terdengar suara ledakan yang ketiga dari jalan kampung," ujar Raydian.
Identitas yang menempati rumah kontrakan di Jalan Pepaya RT 01, RW 01 Pogar, Bangil, tersebut adalah Abdullah alias Asardi. Abdullah merupakan kelahiran Jakarta pada 12 Juni 1968 dan berhasil melarikan diri.
Kemudian ada juga Dina Rohana, yang merupakan kelahiran Sidoarjo pada 16 Juni 1978, dan berhasil diamankan. Akibat kejadian tersebut seorang anak laki-laki sekira umur enam tahun terluka. Korban diduga anak dari yang mengontrak rumah tersebut.