Kamis 05 Jul 2018 19:52 WIB

Gapoktan dan Bulog Banten Lakukan Perjanjian Penyerapan

Serapan gabah ditargetkan 22,8 ribu ton.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Friska Yolanda
Gabah
Foto: Antara/Asep Fagthulrahman
Gabah

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Bulog sub divre Lebak, Banten, diminta menyerap hasil panen yang terjadi di Lebak dan Pandeglang, Banten. Hal ini untuk akselerasi serap gabah yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan).

Kepala BKP Agung Hendriadi mengatakan, panen di dua wilayah Banten tersebut masih tinggi. Potensi panen di Pandeglang dan Lebak pada Juli dan Agustus mencapai 91,9 ribu ton dan 94 ribu ton setara beras.

"Dengan potensi tersebut, ini menjadi peluang emas bagi kita semua untuk membantu Bulog dalam percepatan pengadaan beras untuk mengisi cadangan pangan," kata dia melalui siaran pers, Kamis (5/7).

Kepala Bulog Sub divre Lebak Sajaka juga optimistis serapan gabah maupun beras di wilayahnya bisa terealisasi seperti yang ditargetkan, yaitu 22,8 ribu pada periode Juni hingga Agustus. "Kita akan terus upayakan serapan beras ke petani agar target Sergap di Lebak dan Pandeglang tercapai," ujar dia.

Sementara itu, Ketua Gapoktan Sinar Malimping Ati Muflihat menyampaikan kesiapannya mendukung percepatan serapan gabah maupun beras. Menurutnya, panen masih banyak di bulan ini sehingga sanggup bekerjasama dengan Bulog untuk penyerapan.

"Sekarang pun saya akan PO (purchasing order) 100 ton," ujar Ati Muflihat.

Tidak hanya itu, tujuh Gapoktan yang hadir dalam rakor juga telah menandatangani PO yang sama sehingga diperoleh 270 ton setara beras. Diharapkan, penjualan beras ke Bulog bisa terus dilakukan. 

Dalam rangka percepatan sergap, BKP menenkankan enam langkah penting yakni, mempermudah dan memperluas kerjasama antara bulog dengan mitra, memperbesar volume kontrak/order. Ketiga, Fokus pada beras medium minimal 1 juta ton pada bulan Juli-Agustus.

Keempat, mempercepat realisasi order dengan turun ke lapangan. Kelima, pembelian gabah/beras tidak kena pajak penghasilan dan keenam, koordinasi gapoktan dan mitra dengan Bulog agar mempercepat pengadaan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement