Kamis 05 Jul 2018 21:21 WIB

Mendorong Bangkitnya Kesenian Ketoprak

Para seniman harus tertatih-tatih dalam mempopulerkan kembali ketoprak.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pertunjukan ketoprak berjudul  Panji Kembar yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Jumat (15/4).  (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pertunjukan ketoprak berjudul Panji Kembar yang digelar di Gedung Kesenian Jakarta, Jumat (15/4). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Komunitas pelestari budaya ketoprak yang tergabung dalam Pakempalan Ketoprak Solo mendorong bangkitnya lagi kesenian ketoprak di Solo, Jawa Tengah.  Aktivis Pakempala Ketoprak Solo, Yogi Swara menilai eksistensi ketoprak sebagai sebuah kesenian asli nusantara perlu dilestarikan.

Namun realitanya, para seniman ketoprak harus tertatih-tatih dalam mempopulerkan kembali ketoprak di tengah-tengah masyarakat. Minimnya apresiator mulai dari pelaku, penikmat, maupun pemerhati seni ketoprak menjadi sebabnya.

Karena itu untuk terus melestarikan seni ketoprak, menurutnya, seniman ketoprak, Pemerintah Kota Solo dan stakeholder terkait perlu menggalakan kembali kegiatan yang berhubungan dengam ketoprak.

“Salah satu cara untuk tetap melestarikan seni kethoprak adalah dengan menggalakkan kembali pertunjukan-pertunjukan atau kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan ketoprak, seperti workshop ketoprak, sarasehan tentang ketoprak, maupun festival-festival ketoprak. Diharapkan dapat menambah gairah dari para apresiator mulai dari pelaku, penikmat, pengamat untuk tetap melestarikan seni ketoprak,” kata Yogi dalam konferensi pers pada Kamis (5/7).

Untuk itu dalam waktu dekat, jelas Yogi pakempalan ketoprak bersama Pemerintah Kota Solo menggagas Festival ketoprak Solo VIII dengan tema Ndhudhag Kampung yang akan berlangsung 7 dan 8 Juli di Gedung Kesenian Taman Balelambang, Solo.

Festival tersebut, jelas Yogi akan diikuti seniman kethoprak perwakilan dari tiap Kecamatan di Solo. Misalnya saja para seniman kethoprak dari Jebres yang akan membawakan lakon Prahara Gunung Kendhil. Kecamatan Banjarsari dengan ketoprak rama budaya dengan lakon Sumber Terangkilan. Dan Kecamatan Laweyan yang akan menampilkan ketoprak Waton Nyonthong dengan lakon Wangenan.

Sementara Kecamatan Pasar Kliwon menampilkan ketoprak Setya Budaya dengan lakon Ontran-ontran Pinggir Bengawan dan Kecamatan Serengan yang menampilkan ketoprak pemuda srawung dengan lakon kidung kuwung. Pemampilan para seniman ketoprak dari masing-masing Kecamatan itu akan memperoleh penilaian dari para juri.

“Ini akan memperebutkan nominasi pemeran pria terbaik pemeran wanita terbaik daan sutradara terbaik. Penghargaan yang diperebutkan yaitu piala bergilir, trofi, piagam dan sejumlah uang pembinaan,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement